Find Us On Social Media :

Kisah Black September, Teroris yang Pernah Bikin Mossad Israel Kalang Kabut

By intisari-online, Rabu, 12 September 2018 | 19:00 WIB

Baca Juga : Nauru, Hanya Sebuah Negara Kecil di Pasifik tapi Sangat Penting Bagi israel

Salah satu aksi yang membuat rakyat Palestina dan dunia Arab berang adalah ketika PELP melancarkan pembajakan pesawat secara besar-besaran pada bulan September 1970.

PELP yang dipimpin oleh George Habash pada 10 September berhasil membajak tiga pesawat sekaligus yang sedang terbang di sebelah utara Aman, ibukota Yordania.

Uniknya pesawat komersil yang dibajak bukan pesawat Israel melainkan pesawat Pan American 747, TWA Boeing 747 dan Swissair DC-8.

Ketiga pesawat nahas dengan total penumpang sekitar 400 orang itu kemudian dipaksa mendarat di Zarka, Yordania dan langsung ditawan oleh puluhan teroris bersenjata lengkap.

Kendati tidak ada penumpang bangsa Israel di tiga pesawat itu, teroris PELP meminta agar semua rekan-rekannya yang sedang ditahan di penjara Israel dibebaskan.

Akibat ulah pembajakan oleh PELP yang merupakan aksi terbesar dan menggemparkan dunia karena bukan hanya Israel yang dibuat berang tapi juga rakyat seluruh dunia.

Aksi teror menahan 400 orang dari berbagai warga dunia dan tiga pesawat yang diancam akan diledakkan jika permintaannya tidak dituruti jelas merupakan tindakan brutal yang tak bisa diterima akal sehat.

Selain bermaksud membebaskan kawan-kawannya para pembajak juga berniat untuk memanfaatkan AS, Inggis, dan Swiis sebagai negara yang secara politik bisa menekan Israel.

Militer Israel sebenarnya sudah tidak sabar lagi untuk melancarkan serangan komando guna membebaskan para sandera.

Baca Juga : Pasukan Israel yang Perkasa Ternyata Pernah Dibikin Babak Belur Tentara Suriah dan Mesir

Tapi Menhan Israel saat itu, Moshe Dayan ternyata memiliki keputusan untuk menempuh jalan non militer yang diyakini merupakan cara lebih aman.