(Video) Ridwan Kamil akan Adopsi Teknologi untuk Menekan Jumlah Kecelakaan, Inilah Kehebatannya

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Ridwan Kamil mengungkapkan sebuah teknologi untuk mengurangi kecelakaan di jalan besar antar propinsi yang berliku dan banyak melewati jurang.

Intisari-Online.com - Sebuah bus yang mengangkut rombongan karyawan Catur Putra Grup (CPG) Bogor terjun ke jurang dengan kedalaman kurang lebih 30 meter pada Sabtu siang (8/9/2018).

Kecelakaan ini terjadi di tanjakan Letter S di jalan alternatif Cikadang-Palabuanratu, Sukabumi, Jawa Barat yang menewaskan hingga21 orang meninggal dunia dan 17 lainnya mengalami luka-luka.

Kecelakaan maut itu membuat banyak orang turut berduka, salah satunya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Dalam unggahan di akun Instagram resminya, dia menyampaikan bela sungkawamengenai kecelakaan maut tersebut.

Baca Juga : Sering Dilakukan, 6 Hal Inilah yang akan Membuat Kita Cepat Tua

Kecelakaan maut tersebut sekaligus menambah daftar panjang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia, baik disebabkan oleh keteledoran, kondisi jalanan, maupun faktor lainnya.

Untuk itu, Ridwan Kamil membuat terobosan baru sebagai upaya untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas.

Melalui unggahan Instagram, Ridwan Kamil mengungkapkan sebuahteknologi untuk mengurangi kecelakaan di jalan besar antar propinsi yang berliku dan banyak melewati jurang.

Baca Juga : Lenin, Membuat Sejarah 'Berdarah' Berulang Terus di Rusia

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggunakan teknologi baru pagar pembatas jurang bersilinder putar.

Pagar ini memiliki tabung silinder yang bisa berputar yang akan mengubah energi tabrakan linear menjadi energi rotasi, sehingga mobil menjadi melipir ke samping daripada lurus ke depan.

Teknologi ini adalah buatan Korea Selatan yang diharapkan membuat jalanan lebih aman.

Baca Juga : Para Ilmuwan Ingin Hijaukan Gurun Sahara yang Gersang, Bagaimana Caranya?

Untuk meminimalkan jumlah kecelakaan, sebuah perusahaan bernama ETI (Evolution in Traffic Innovation) mendesain 'Rolling Barrier System'.

Lalu, bagaimana teknologi tersebut bekerja?

Penghalang pada pagar pembatas akan bergulir melakukan lebih dari sekadar menyerap energi impak.

Pembatas itu akan mengubah energi tumbukan menjadi energi rotasi untuk mendorong kendaraan ke depan, bukannya malah menembus pembatas.

Baca Juga : (Foto) Makam Putri Diana Terungkap, 21 Tahun Setelah Kematiannya

Produk ETI ini memiliki tabung silinder (rotating barrel) yang terbuat dari EVA dengan daya kejut yang sangat baik, frame buffer tiga dimensi dan alat peraga padat yang mendukung frame.

Rotating barreldilengkapi dengan terpal reflektif terlampir untuk visibilitas yang baik.

EVA memiliki fleksibilitas dan elastisitas yang lebih baik dibandingkan dengan resin polyethylene lainnya dan memiliki fitur yang paling mirip dengan karet.

Bahkan, lebih ringan dari karet, lebih elastis dari uretan, dan tidak mudah rusak.

Baca Juga : Rumah di Bandung Dikepung Tembok Tetangga, Ini Aturan Hukum tentang 'Tanah Helikopter'

Ketika sebuah mobil menyentuh pagar pembatas, rotating barrel mengubah kejutan dari kendaraan menjadi energi rotasi.

Bingkai atas dan bawah menyesuaikan ban kendaraan besar dan kecil untuk mencegah sistem kemudi dari kerugian fungsional.

Uji coba teknologi ini dilakukan pada tiga kendaraan yang berbeda dan penghalang bergulir memenuhi semua kriteria.

- Mobil kecil dengan berat 900 ton,tabrakan samping 20 derajat

Selama evaluasi, diamati bahwa produk ETI berhasil membawa kendaraan yang mengalami kecelakaan itu kembali ke jalur bergerak normal, melindungi penumpang dan kecelakaan kendaraan kedua.

-Truk dengan berat 10 ton, tabrakan samping 15 derajat

Selama evaluasi, produk ETI mengubah metode tabrakan menjadi gesekan rotasi untuk membuat tabrakan berlanjut untuk waktu yang lama dan dengan demikian meminimalkan kejutan sesaat.

- Bus dengan berat 13 ton, tabrakan samping 20 derajat

Selama evaluasi, diamati bahwa produk ETI mengubah metode tabrakan menjadi gesekan rotasi untuk membuat tabrakan berlanjut untuk waktu yang lama dan meminimalkan kejutan sesaat.

Baca Juga : Lewat Startup, 4 Orang Ini 'Tembus' Daftar Orang Terkaya di Indonesia

Artikel Terkait