Find Us On Social Media :

Israel Dilaporkan Memberi Dukungan Bahkan Mendanai Pemberontakan Suriah Secara Diam-diam

By Afif Khoirul M, Sabtu, 8 September 2018 | 13:45 WIB

Intisari-online.com - Sebagai negara berkonflik Suriah adalah medan perang yang mana setiap fraksi memiliki afiliasi dengan negara-negara besar untuk mendapatkan dukungan.

Bahkan, dilaporkan secara diam-diam Israel jga melibatkan diri dalam memberikan dukungan secara langsung pada kelompok pemberontak Suriah.

Seperti diwartakan Haaretz, mengutip dari Wall Street Journal mengungkap dukungan langsung dalam bentuk uang tunai pada para pemberontak.

Israel secara rahasia telah memberikan bantuan pada pemberontak Suriah di Dataran Tinggi Golan selama bertahun-tahun.

Baca Juga : Marvel Rilis Foto Ekslusif Film Captain Marvel, Ini Kumpulan Foto dan Bocoran Ceritanya

Hal itu bertujuan untuk mempertahankan zona penyangga pasukan ramah, untuk menjaga ISIS dan pasukan yang selaras dengan Iran di Teluk.

Secara langsung dukungan tersebut sangat substansial, dan Israel telah memberikan uang tunai, makanana, bahan bakar, dan pasokan medis .

Dan secara tidak langsung kelompok bersenjata tersebut bergantung pada bantuan yang dikirim oleh pihak Israel.

Menurut The Wall Street Journal, setengah lusin pemberontak dan tiga orang telah akrab dengan pola pikir Israel.

Baca Juga : Bayi Anda Susah Tidur? Berikut Cara Mudah Tidurkan Bayi, Cukup 1,5 Menit Saja!

Mngetakan bahwa transaksi rahasia Israel dengan para pemberontak telah dimulai pada tahun 2013 di bawah mantan Mnteri pertahanan Moshe Ya'alon dan berlanjut hingga saat ini.

Kelompok pejuang Furshan Al-Joulan adalah kelompok utama yang ber koordinasi dengan Israel, mereka menerima sekitar USD 5.000 (Rp74 juta) per-bulan dalam bentuk pendanaan.

Sementara mereka tidak mendapat dukungan dari negara-negara barat lainnya dan tidak terafiliasi dengan tentara pembebasan Suriah.

"Israel berdiri di sisi kami dengan cara yang heroik," kata juru bicara kelompok itu, Moatasem al-Golani kepada Wall Street Journal.

Baca Juga : M-1 Garand, Senapan 'Pemenang PD II' yang Diprediksi Menjadi Senjata Termahal di Dunia

"Kami tidak akan selamat tanpa bantuan Israel." tambahnya

Al-Golani mengatakan, kerja sama dimulai ketika para pejuang yang terluka dari antara barisan kelompok itu berhasil mencapai perbatasan Israel.

Di mana mereka memohon bantuan dari tentara Israel yang berbicara dengan bahasa Arab. 

Hingga akhirnya yang terluka dibawa untuk perawatan medis di Israel, untuk selanjutnya membuka saluran rahasia nyang menghubungkan keduanya.

Baca Juga : Minum Campuran Bayam, Wortel, dan Lemon di Pagi Hari Saat Perut Kosong, Racun dalam Tubuh Hilang

Fusan al-Joulan dikatakan memiliki sekitar 400 pejuang dan mempertahankan aliansi  dengan empat kelompok lain di sisi Suriah dari perbatasan Israel, yang semuanya dilaporkan menerima sejumlah bantuan dari Israel.

Tidak seperti Fursan al-Joulan, beberapa kelompok mendapat manfaat dari dukungan Barat dan berafiliasi dalam beberapa kapasitas dengan Tentara Suriah Gratis.

Sementara bantuan medis Israel untuk orang-orang Suriah yang terluka yang tiba di perbatasan telah menjadi pengetahuan umum sejak awal perang sipil.

Informasi baru merinci kedalaman dukungan Israel bagi para pemberontak dapat semakin meningkatkan ketegangan dengan pemerintah Suriah dan pasukan Presiden Bashar Assad.

Dengan siapa Israel secara teknis berada dalam kondisi perang selama beberapa dekade. 

Serangan udara Israel telah ditargetkan pasukan di Suriah pada beberapa kesempatan, terutama membidik pengiriman senjata dalam perjalanan ke Hizbullah Libanon.

Satu sumber menegaskan kepada Wall Street Journal bahwa uang memang menyeberangi perbatasan ke Suriah tetapi itu digunakan untuk tujuan kemanusiaan. 

Pejuang pemberontak bertentangan dengan klaim ini, mengatakan bahwa dana tersebut digunakan untuk membayar gaji dan membeli amunisi.

The Wall Street Journal mengatakan tentara Israel tidak akan mengomentari klaim para pemberontak.

Namun, Israel berjutuan untuk berkomitmen untuk mengamankan perbatasannya dan mencegah pembentukan sel-sel teror dan pasukan musuh.