Find Us On Social Media :

Makan Siang Bersama di Sekolah Jepang Ternyata Menyimpan 'Rahasia' Besar

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 9 September 2018 | 11:30 WIB

Anak sekolah masih dalam taraf perkembangan, sehinggga makanan yang bergizi, seimbang juga baik demi kesehatan dan fisiknya.

Kebiasaan makan baik melalui program makan sekolah ini juga penting untuk memperbaiki kebiasaan makan nasional setelah anak itu terjun dalam masyarakat dan mempunyai rumah tangga sendiri.

Setiap desa atau kota harus menyediakan fasilitas dan tenaga untuk melaksanakan program itu sedangkan orangtuanya harus membayarnya.

Agar sekolah dasar bisa melaksanakannya dengan baik Pemerintah juga memberi fasilitas, peralatan dan subsidi untuk membiayai dapur, ruang makan, lemari es dan mobil pengangkut.

Ada badan-badan khusus yang membantu penyediaan bahan murah dan baik untuk makan siang sekolah itu.

Baca Juga : Wanita Jepang Lebih Suka Punya Pacar Pria Indonesia, Ini 10 Fakta tentang Wanita Jepang

Selama tahun fiskal 1979 harga rata-rata makan siang untuk murid sekolah dasar ialah 150 yen dan 180 yen untuk sekolah menengah pertama.

Ini berarti sepertiga dari harga makanan yang sama di sebuah restoran biasa.

Keluarga yang tidak mampu untuk membayar makan siang tambahan itu  diberi subsidi.

Anggaran untuk tahun fiskal 1980 bagi program makan siang sekolah berjumlah 75,6 milyar yen (sekitar Rp 204,12 milyar) jumlah ini termasuk beras dengan harga 60% dari harga pasar dan susu dengan harga yang murah.

Ada sekolah yang mempunyai dapurnya sendiri, tetapi ada juga dapur yang menyediakan  makanan untuk beberapa sekolah.

Karyawan yang bertugas untuk mempersiapkan dan mengontrol makan siang sekolah itu ialah ahli gizi, dan koki. Seperti para pendidik mereka mendapat separuh dari gajinya dari Pemerintah.