Find Us On Social Media :

3 Negara Ini Kritik Pencak Silat di Asian Games 2018 dan Sebut Medali Emas Indonesia Tak Ada Nilainya

By Masrurroh Ummu Kulsum, Rabu, 5 September 2018 | 20:15 WIB

Intisari-Online.com – Asian Games 2018 memang sudah berlalu, tapi kesuksesan Indonesia di pencak silat jadi bahan perbincangan.

Anda tentu ingat saat atlet pencak silat asal Malaysia, Jamari Mohd Al Jufferi, yang merusak venue.

Jamari merusak venue setelah mengaku kecewa dengan juri di partai pencak silat nomor tarung putra kelas E 65 kg-70 kg Asian Games 2018, Senin (27/8/2018).

"Ya, saya mengundurkan diri karena tidak puas dengan juri 2 dan 3. Saya merasa tak dihargai," ujar Jamari dikutip dari BolaSport.com.

Baca Juga : Hendrik Brocks, 'Macan Asia' Peraih 3 Medali Emas Asian Games 1962 yang Kini Hidup dalam 'Gelap'

"Peluang untuk cabang olahraga ini dipertandingkan di Olimpiade semakin kecil jika kualitas pengadil seperti ini," tambahnya.

Meski begitu, ia tak mempersoalkan pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra, yang berhasil meraih emas.

"Saya tak marah ke Komang. Dia sama seperti saya, hanya seorang pesilat. Kami hanya mencari medali," tutur Jamari.

Jamari akhirnya meminta maaf kepada Menpora Malaysia, Syed Saddiq.

Jamari Mohd Al Jufferi bahkan berlutut dan menangis di depan Syed Saddiq.

Di Asian Games 2018, Indonesia memang berjaya di cabor pencak silat.

Tak tanggung-tanggung, para pesilat Indonesia meraih 14 medali emas di Asian Games 2018.

Emas pencak silat pertama diperoleh oleh Puspa Arumsari, sementara emas terakhir diperoleh oleh Wewey Wita.