Find Us On Social Media :

Penampilan yang Utama dan Harus Mau Operasi Plastik, Begitulah Cara K-Pop Mengguncang Pentas Dunia

By Tika Anggreni Purba, Senin, 3 September 2018 | 21:23 WIB

Intisari-Online.com - Salah satu hal yang paling disorot dalam closing ceremony Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang tadi malam (2/9) adalah penampilan Super Junior (SuJu).

Dalam acara yang berlangsung spektakuler itu, boyband asal Korea Selatan itu membawakan tiga lagu: Sorry Sorry, Mr Simple, Bonaman.

Tak hanya SuJu, boyband Korea lainnya iKon juga turut meramaikan acara yang digelar di Stadiun Utama Gelora Bung Karno itu.

Lebih dari itu, popularitas boyband Korea Selatan (kita biasa menyebutnya sebagai K-Pop) tak dapat diragukan lagu. Soal bagaimana budaya populer ini berkembang begitu pesat, jurnalis Intisari Tika Anggreni Purba, memberi penjelasannya kepada kita semua.

Baca juga: Super Junior Ternyata Doyan Banget Nasi Goreng dan Mie Goreng Indonesia

***

Dari sebuah persaingan ketat dan latihan yang berat, para idola ini dilahirkan. Industri hiburan yang gemerlap kemudian membuat mereka menjad bintang, sekaligus sumber pundi-pundi kekayaan perusahaan.

--------------------

Anda tidak perlu menjadi penggemar Korean Pop (K-Pop) untuk memahami betapa musik dan hiburan Korea Selatan menjadi raksasa industri di negaranya.

Karena faktanya, industri hiburan negeri itu mampu menghasilkan triliunan dolar AS setiap tahun melalui karya-karya kreatifnya.

Khususnya dari penyanyi grup pria (boy group) dan penyanyi grup perempuan (girl group) atau biasa kita kenal dengan boyband dan girlband.

Gelombang K-Pop memang lebih banyak menjangkau kaum remaja dan pemuda, meski tak sedikit pula penggemar dewasa. Paduan lagu dan tarian menjadi konsep utama yang mengena di hati para penggemar.

Walau ada negara lain yang memiliki konsep serupa, misal Bollywood dari India, K-Pop seolah memiliki sihir magis tersendiri hingga lebih diterima.