Penulis
Intisari-Online.com – Alkisah, seorang ilmuwan terpelajar yang setelah melalui banyak latihan dan usaha, ia mengembangkan sebuah formula dan belajar seni mereproduksi dirinya sendiri.
Ia melakukannya dengan sangat sempurna sehingga tidak ada yang bisa membedakan antara reproduksi dan aslinya.
(Baca juga:Ada yang ‘Tak Biasa’ dari Foto Para Istri dan Pasangan Kepala Negara Ini. Adakah yang Menyadarinya?)
Suatu hari saat melakukan penelitiannya, ia menyadari bahwa Malaikat Maut sedang mencarinya. Agar tetap abadi, ia mereproduksi selusin salinan dirinya.
Reproduksinya begitu teliti sehingga mereka semua terlihat sama persis dengan dirinya. Ketika Malaikat Maut turun, ia bingung yang mana dari replika itu adalah sang ilmuwan yang asli.
Saking bingungnya, akhirnya Malaikat itu kembali ke surga.
Tapi, Malaikat kembali dengan ide yang cerdik. Ia berkata kepada ilmuwan yang membuat dua belas replika dirinya itu, “Tuan, Anda pasti jenius karena telah berhasil membuat formula replika yang begitu sempurna seperti Anda. Namun, saya telah menemukan kekurangan dalam pekerjaan Anda, hanya sedikit cacat kecil saja.”
Ilmuwan itu segera melompat keluar dan berteriak, “Tidak mungkin! Di mana cacatnya?”
“Di sini,” kata Malaikat Maut itu, sambil mengambil ilmuwan itu dari antara replikanya dan membawanya pergi.
(Baca juga:Hukuman-hukuman Mati Paling Menyeramkan di Dunia)
Seluruh tujuan dari sang ilmuwan itu dan rumusan reproduksinya gagal, karena ia tidak bisa mengendalikan harga dirinya dan kehilangan nyawanya.
Meski pengetahuan dan keterampilan seseorang bisa membawanya ke puncak tangga kesuksesan dan membuatnya berhasil, namun, tiga huruf “EGO” dapat menariknya ke bawah dengan segera.