Find Us On Social Media :

Perang Udara di Langit Inggris, Penentu Runtuhnya Kedigdayaan Nazi di Daratan Eropa

By Ade Sulaeman, Sabtu, 27 Mei 2017 | 13:00 WIB

Perang udara Inggris

Intisari-Online.com - Perang udara di langit Eropa yang paling bersejarah adalah ketika Nazi Jerman bermaksud menguasai Inggris Raya dengan mengerahkan serangan udara besar-besaran pada bulan Juli hingga Oktober 1940 dan sangat dikenal sebagai Battle of Britain.

(Baca juga: Mikhail Kalashnikov: Salahkan Jerman kalau AK-47 Jadi Senjata Populer)

Kekuatan udara Lutfwaffe Jerman yang dikerahkan untuk menaklukan Inggris lebih dari 3500 pesawat berbagai jenis.

Sedangkan kekuatan udara Inggris (Royal Air Force/RAF) sekitar 1.100 pesawat tapi hanya 704 pesawat yang siap operasional.

Selain itu, RAF yang saat itu dipimpin Air Chief Marshal Dowding juga kekurangan pilot sehingga harus dibantu para sukarelawan dari negara persemakmuran termasuk para pilot AS, Polandia, dan lainnya.

Di atas kertas, kekuatan Luftwaffe yang saat itu dipimpin oleh Marsekal Herman Goering jelas lebih unggul dan pasti menang.

Oleh karena itu Luftwaffe yang selanjutnya melancarkan Operation Sealion untuk menaklukkan Inggris melaksanakannya dengan penuh kepongahan.

Kekuatan udara Nazi Jerman yang dikerahkan untuk menggempur Inggris berangkat dari daratan Perancis untuk selanjutnya melintasi Selat Inggris dan terus terbang menuju daratan Inggris.

Ketika sudah terbang di atas udara Selat Inggris, konvoi pesawat-pesawat tempur Nazi yang memiliki formasi standar, pesawat-pesawat pengebom yang dikawal pesawat-pesawat fighter segera dihadang RAF dan dogfight sengit pun tak bisa dihindari lagi.

(Baca juga: Peringati Hari Kemenangan Atas Nazi, Rusia Malah Pamerkan Rudal Nuklir untuk Ancam AS)

Pesawat-pesawat RAF yang terdiri dari Spitfire dan Hurricane bisa melaksanakan penyergapan secara efektif karena kekuatan udara Inggris telah dilengkapi radar sehingga setiap kehadiran pesawar-pesawat Nazi Jerman segera bisa terdeteksi.

Selain itu RAF juga menemukan taktik baru untuk melawan pesawat-pesawat Nazi, penyergapan baru dilakukan ketika konvoi pesawat musuh mulai mendekati daratan Inggris.