Masih Jomlo? Jangan Khawatir, Inilah 3 Manfaat Hidup Melajang

Moh Habib Asyhad

Penulis

Manfaat hidup melajang

Intisari-Online.com- Menurut laporan Pew 2014, jumlah orang dewasa tunggal diberbagai negara di seluruh dunia kian meningkat.

Diperkirakan orang dewasa yang mencapai usia 50 tahun, satu dari empat dari mereka tidak pernah menikah.

(Baca juga:Naufal Raziq Bocah 15 Tahun Asal Aceh Penemu Listrik dari Pohon Kedondong: Semua Bermula dari Tugas Sekolah)

US News & World Report sendiri menganggap tren ini sangat buruk. Karena nilai moral sebuah negara menjadi buruk dan salah satu alasannya adalah banyaknya orang yang masih lajang.

Tapi Bella DePaulo, seorang ilmuwan dari University of California, justru mengungkapkan sebaliknya. Bukannya resah dan takut, tapi kita harus merayakannya tren ini.

Menurutnya banyaknya orang yang hidup sendiri alias melajang menjadi manfaat bagi keluarga, teman, tetangga, dan komunitas kita.

Berikut 3 manfaat hidup sendiri alias melajang seperti dilansir abc.net.au.

1. Lebih terikat

Menurut survei nasional sejak 1974, orang Amerika tidak pernah berteman dengan tetangga mereka. Mereka dianggap terlalu mengisolasi dari tempat kerja dan satu sama lain.

Namun mereka yang lajang menentang hal ini. Mereka lebih cenderung mengunjungi, memberi dukungan, memberi saran, dan tetap berhubungan dengan orangtua serta saudara mereka.

Mereka yang lajang juga lebih banyak berpartisipasi dalam kelompok masyarakat, acara publik, dan menjadi relawan.

2. Membangun kekuatan dan ketahanan

Banyak sterotip yang mengatakan bahwa mereka yang sendiri lebih egois daripada orang sudah menikah.

Padahal jawabannya adalah mereka tidak merasa terisolasi, juga tidak sedih dan kesepian.

Mereka yang lajang lebih percaya diri, menghargai kerja, dan membuka kesempatan menikmati lebih banyak hal.

(Baca juga:Tumbuhlah Bersama Mimpi, Jangan Biarkan Orang Lain Mencuri Mimpi Kita)

3. Definisikan ulang arti keluarga dan rumah

Mereka yang sudah menikah pasti menempatikan keluarga mereka sebagai pusat kehidupan mereka. Tapi orang lajang memperluas batas keluarga tradisional.

Tidak hanya orang-orang yang mereka sayangi termasuk keluarga, tapi juga teman, mantan rekan kerja, dan mentor sebagai keluarga mereka.

Orang lain - dan bukan hanya orang yang sangat muda - tinggal dengan teman atau keluarga pilihan lainnya.

Setujukah Anda?

Artikel Terkait