Penulis
Intisari-Online.com – Pasangan ganda campuran tenis, Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi, yang baru saja memenangkan emas Asian Games 2018 menyatakan bonus yang akan diterimanya akan digunakan sebagai modal untuk mengikuti kejuaraan internasional.
Hal itu disebabkan karena mahalnya kocek yang harus dikeluarkan setiap kali mereka mengikuti kejuaraan internasional.
Christo, sapaan Christopher Rungkat, mengaku harus mengeluarkan dana sekitar 22-30 juta rupiah untuk mengikuti sebuah turnamen internasional.
"Sekarang satu series itu bisa enam sampai delapan hari. Misalnya satu series, kalau sama tiket pesawat, hotel makan dan lain-lain bisa 1.500-2.000 dolar AS (Rp 22-Rp 30 juta, kurs 1 USD = Rp 14.690). Belum gaji pelatih, fisioterapis, dan lain-lain," kata Christo di Rumah Indonesia, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (29/8/2018).
BACA JUGA:Tumpukan Tinja Dapat Menyebabkan Api: Ini 4 Fakta Mengerikan Keseharian Abad Pertengahan
Hal itu menjadi kendala tersendiri, terlebih lagi bagi atlet yang baru merintis karier dan belum memiliki prestasi yang mumpuni.
Christo pun harus berjuang untuk mencari sponsor apabila hendak mengikuti sebuah turnamen.
Terlebih lagi mengikuti turnamen merupakan satu-satunya cara untuk menaikan ranking dunia setiap atlet tenis.
"Ya pasti ya, apalagi yang baru merintis kendala nomor satu pasti sponsor. Sebagian ada sponsor yang support. Saya berterimakasih kepada sponsor yang ada mudah-mudahan setelah Asian Games lebih royal lagi," kata Christopher Rungkat.
Sementara Dila, sapaan Aldila Sutjiadi, menyatakan dalam satu tahun, ia bersama Christo mengikuti sebanyak kurang lebih 32 turnamen internasional.
BACA JUGA:Cinta Wanita Ini Adalah Contoh Cinta Sejati, Benar-benar Luar Biasa!
Hadiah yang bisa didapatkan dalam sebuah pertandingan memang mencapai total 20.000-25.000 dolar AS, namun uang itu baru bisa menutup kekurangan apabila dirinya memenangkan pertandingan.
"Bisa habis Rp 750 juta sampai Rp 1 miliar setahun. Tergantung turnamennya di mana. Kalau di Asia memang lebih murah tapi kalau Eropa dan Amerika itu pasti anggaran lebih mahal. Kalau price money bisa nutup misalnya sudah menang," kata Dila.
Dila pun berharap agar usai Asian Games 2018 berakhir, akan ada banyak sponsor yang membiayainya agar petenis berumur 22 tahun ini lebih banyak menorehkan prestasi untuk Indonesia. (Rangga Baskoro)
(Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Asian Games 2018, Mahalnya Biaya Menjadi Seorang Atlet Tenis)
BACA JUGA:Ukurannya Besar, Orang-orang Terkejut Melihat 'Benda' Langka Ini Ketika Mendekat