Find Us On Social Media :

Gara-gara Krisis Venezuela, Brazil Terpaksa Kerahkan Pasukan Militer

By Afif Khoirul M, Jumat, 31 Agustus 2018 | 11:45 WIB

Intisari-Online.com - Krisis Venezuela telah memaksa orang-orang di negara tersebut untuk keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih layak.

Menyebabkan banyak negara tetangga yang dibanjiri oleh orang-orang Venezuela, dan memunculkan imigran gelap di beberapa negara.

Akibatnya Presiden Brazil Michel Temer mengumumkan bahwa ia akan mengerahkan pasukan militer untuk memulihkan ketertiban di negara yang keanjiran imigran Venezuela.

Hal ini tak lain karena adanya tindak kejahatan yang terus meningkat, antara Januari hingga Juni lalu.

Baca Juga : Dikenal Sebagai Negara Berkekuatan Udara Terbesar Sedunia, AS Justru Kalah Telak dalam Perang Udara di Vietnam

Dilaporkan ada 27,2 pembunuhan untuk setiap 100.000 orang di Roraima, sebuah negara miskin di Brazil Utara di perbatasan Venezuela.

Dari data-data yang ada kekerasan tersebut menunjukkan di daerah Rio Grande do Norte dengan tingkat pembunuhan 27,1 pembunuhan per 100.000.

Tingkat pembunuhan terbanyak lainnya ada di Ceara dan Acre dengan rasio 26 pembunuhan dari 100.000 orang.

Selama periode yang sama, daerah ini merupakan titik masuk utama ke Brasil bagi Venezuela yang melarikan diri dari gejolak politik dan ekonomi di tanah air mereka. 

Baca Juga : Leon Trotsky Sahabat Setia Lenin, Sempat Lolos dari Berondongan 200 Tembakan tapi Akhirnya Tengkoraknya Remuk Juga oleh Sang Pembunuh

Keduanya telah memberi tekanan pada institusi negara dan berkontribusi pada perasaan ketidakstabilan dari beberapa wilayah.

Tekanan terbesar terjadi di Roraima, dan daerah Manso yang mengalami lonjakan cukup mengejutkan pada tahun lalu ada 25,1 pembunuhan per 100.000.

Brazil sendiri telah lama menjadi pemimpin kedua dalam keseluruhan kasus pembunuhan, tercatat lebih dari 26.100 pembunuhan terjadi di Brasil.