Find Us On Social Media :

Ketika AS Ketakutan pada Kuba dan 'Mengorbankan' Warganya Sendiri untuk Memulai Perang

By Afif Khoirul M, Kamis, 30 Agustus 2018 | 18:15 WIB

Intisari-online.com - Awal tahun 1960-an, militer Amerika benar-benar merasa terancam oleh Kuba.

Lantaran negara komunis yang saat itu dipimpin oleh Fidel Castro itu dianggap sebagai ancaman, pemerintah AS pun membutuhkan 'kambing hitam' untuk memulai perang dengan Kuba.

Para pejabat di Departemen Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan datang dengan sebuah proposal, dan rencananya mereka akan membuat teror pada warga sipil.

Cara tersebut sangat licik, pasalnya Amerika akan membuat serangan teror pada warganya sendiri dan menyalahkan Kuba atas serangan ini untuk menjadikannya alasan memulai perang.

Baca Juga : Punya Lemak Bak Anjing Laut, 'Viking Modern Ini Mampu Berenang dalam Air Es Selama 6 Jam

Selain itu para imigran Kuba yang tinggal di AS juga dijadikan sasaran dalam operasi ini.

Mereka juga menenggelamkan kapal-kapal pengungsi Kuba yang ada di wilayah Amerika dan melakukan kekerasan di beberapa daerah.

Selain serangan-serangan yang diluncurkan oleh teroris AS, pasukan khusus yang dibentuk AS juga melakukan pembajakan di kota-kota dan pesawat-pesawat.

Secara resmi operasi ini disebut sebagai operasi Northwoods.

Baca Juga : Di Kappadozia, Orang Tinggal dalam Kerucut Batu, Terdengar Romantis Padahal Dampaknya Tragis

Rencana tersebut dikembangkan sebagai cara untuk mengelabui publik Amerika dan komunitas internasional untuk mendukung perang untuk menggulingkan pemimpin Kuba yang baru, Fidel Castro.

Dalam pernyataan resmi Amerika juga tak segan untuk meledakkan kapalnya agar secara kuat bisa menyalahkan Kuba.

"Kami bisa meledakkan sebuah kapal AS di Teluk Guantanamo dan menyalahkan Kuba," dan, "daftar korban di surat kabar AS akan menyebabkan gelombang kemarahan nasional yang membantu." Begitu pernyataan militer AS melalui ABC News.