Penulis
Intisari-online.com - Salah satu gangguan mata yang patut diwaspadai adalah glaukoma.
Apa itu glaukama? Glaukama adalah kondisi tekanan bola mata yang sangat tinggi sehingga terjadi kerusakan parah pada saraf mata. Akibatnya penglihatan pun terganggu, bahkan kebutaan dapat terjadi.
Selain faktor keturunan, trauma, penyakit tumor, dan diabetes, glaukoma juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid dalam jangka panjang.
Milsanya inhaler untuk penyakit asma, obat tetes mata, obat alergi, dan obat radang sendi.
Bukan tidak boleh menggunakan obat-obat itu, namun harus mengikuti aturan yang berlaku.
“Secara khusus obat tetes mata yang kini dijual bebas di pasaran perlu diperhatikan penggunaannya,” kata dr. Zeiras Eka Djamal, Sp.M, dari Jakarta Eye Center, Kedoya, Jakarta Barat.
Jangan karena terpengaruh iklan dan merasa cocok dengan obat tersebut, akhirnya menggunakan obat tetes mata tanpa petunjuk dokter.
Padahal, pada obat tetes mata itu terdapat kode K yang berarti obat keras dan harus digunakan dengan petunjuk dokter.
Namun masih banyak dari kita yang menggunakannya dengan alasan sudah cocok. Tanpa menyadarinya bahaya yang mengancam penglihatan jika digunakan sembarangan.
(Baca juga:Membicarakan Klender Mengingat Haji Darip, Jawara Lokal yang Begitu Menakutkan bagi Tentara Kolonial Belanda)
Ingat, glaukoma itu merupakan penyebab kebutaan terbesar kedua di dunia dan juga di Indonesia, setelah katarak.
Data badan kesehatan dunia WHO tahun 2010 menyebutkan, sebanyak 399 juta orang mengalami kebutaan di dunia dan sebanyak 8 persennya alias 3,2 juta orang, disebabkan glaukoma.