Maunya Cantik, Putri Kecantian Indiana Ini Malah Terkena Kanker

Agus Surono

Penulis

Miss Indiana Brittany Winchester yang terkena kanker kulit akibat keseringan melakukan tanning.

Intisari-Online.com - Sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk ikut Miss Indiana, AS, Brittany Winchester malah terkena kanker kulit.

Winchester (27) menggambarkan kebiasaan tanning atau pengubahan warna kulit sebagai obsesinya. Saat remaja hampir tiap hari ia menghabiskan banyak waktu untuk tiduran di tanning bed, sebuah tempat tidur seperti cangkang yang bagian dalamnya penuh dengan sinar UV.

(Baca juga: Bahaya Viagra: Alih-alih Meningkatkan Performa, Viagra Bisa Menyebabkan Kanker Kulit)

Perancang interior itu mengatakan bahwa dia tidak pernah menggunakan tabir surya.

Saat periksa ke dokter kulitnya pada 2015, biopsi Winchester menunjukkan tiga kanker kulit karsinoma sel basal di perut dan punggungnya.

Beruntung bahwa Winchester proaktif dengan melakukan pemeriksaan kulit secara teratur.

Setelah bebas dari kanker, lulusan Universitas Purdue itu kini berkompetisi dalam kontes Miss USA pada hari Minggu, dengan tanning semprotan alih-alih berjemur. atau menggunakan tanning bed.

Namun, dia masih harus menjalani eksisi, sebuah prosedur saat ahli bedah memotong otot dan melepaskan semua lapisan kulit di atasnya.

(Baca juga: Tragisnya Nasib Kakek Karep, Diusir Keluarga karena Mengidap Kanker Kulit)

Winchester menulis, "Mereka mengambil sepotong besar kulitmu! Benar-benar sepotong. Saya tidak menyaksikannya prosesnya.

"Setiap area panjangnya sekitar 1/2 inci sampai satu inci dan bulat, dengan jahitan."

Sejak itu Winchester ogah lagi tanning dan melakukan semprotan cahaya perunggu atau tanning sendiri.

Winchester didiagnosis menderita kanker kulit karsinoma sel basal (BCC), yang merupakan bentuk kanker kulit paling sering terjadi.

Bisa menjadi masalah serius

Sebuah laporan baru dari Mayo Clinic menemukan bahwa tingkat karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa telah meroket dalam rentang 10 tahun.

Diagnosis untuk karsinoma sel skuamosa meningkat 263 persen dan karsinoma sel basal meningkat 145 persen.

BCC paling sering muncul di daerah kulit yang telah berulang kali terpapar sinar matahari dan terlihat seperti luka terbuka, bercak merah, atau kulit yang memerah muda.

Meskipun sudah umum, dengan lebih dari empat juta orang Amerika yang didiagnosis BCC setiap tahun, jika tidak diobati BCC dapat berubah menjadi masalah yang lebih berat.

Berjemur untuk menggelapkan kulit telah lama diketahui sebagai pemicu BCC karena penggunaan sinar ultraviolet.

Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh University of North Carolina menemukan, ada 263.600 kasus kanker kulit pada 2015 yang dapat dikaitkan dengan tanning dalam ruangan.

Menurut Yayasan Penelitian Melanoma, menggunakan tanning bed sebelum usia 30 tahun meningkatkan risiko terkena kanker melanoma hingga 75 persen.

Angka itu semakin meroket seiring dengan banyaknya kunjungan wanita ke salon tanning.

Diperkirakan 90 persen kanker melanoma disebabkan oleh paparan sinar UV, yang meliputi paparan sinar matahari dan sumber buatan, seperti tanning bed.

Waspadai tahi lalat baru

Melanoma adalah bentuk kanker yang paling umum untuk orang dewasa muda dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita berusia 25-30 tahun.

Meski bisa muncul di mana saja di tubuh, melanoma paling sering muncul di punggung, kaki, lengan dan wajah. Tak jarang di bawah kuku.

Meski kurang umum, kanker ini sering menyebar ke organ lain di dalam tubuh, dan menjadikan mereka lebih mematikan.

Tanda yang paling umum adalah munculnya tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang ada.

Cara yang bermanfaat untuk membedakan antara tahi lalat normal dan melanoma adalah sebagai berikut ini:

Sementara organisasi kanker kulit memperingatkan orang tentang bahaya menghabiskan waktu di bawah sinar matahari tanpa perlindungan, yang lain berpendapat perlunya mendapatkan Vitamin D.

Vitamin D diproduksi oleh kulit saat terpapar sinar matahari. Sangat penting untuk kesehatan tulang, gigi dan otot.

Penelitian juga mengungkapkan hal itu dapat menangkal infeksi saluran pernafasan seperti flu, batuk dan pilek.

Artikel Terkait