Find Us On Social Media :

Perang Semakin Dekat: Untuk Tangkis Rudal Balistik Korut, AS Kerahkan Kapal Perang Antirudal ke Korsel

By Moh Habib Asyhad, Senin, 15 Mei 2017 | 12:30 WIB

Kapal perang antirudal milik militer Amerika Serikat

Intisari-Online.com - Uji coba peluncuran rudal balistik Korea Utara yang dilaksanakan pada Minggu (14/5) membuat Amerika Serikat tak mau kecolongan lagi.

Rudal balistik Korut yang suskes diluncurkan mampu melesat selama 30 menit melintasi Laut Jepang pada ketinggian 2.000 km sebelum jatuh ke perairan yang jaraknya hanya sekitar 90 km dari perbatasan Rusia.

(Baca juga: Dibanding Mengurusi Rakyat yang Kelaparan, Pempimpin Korea Utara Lebih Mengutamakan Produksi Senjata Nuklir)

Uji coba rudal balistik Korut itu seharusnya bisa ditembak jatuh menggunakan sistem pertahanan antirudal AS Terminal High Altitude Area Defense ( THAAD), yang telah dipasang di sepanjang perbatasan Korut-Korsel .

AS memang berambisi untuk menembak jatuh rudal balistik Korut saat uji coba dengan tujuan menunjukkan kecanggihan persenjataan antirudal THAAD.

Tujuan AS pamer THAAD ada dua. Pertama rudal balistik sudah ditembak jatuh sebelum sampai sasaran.

Kedua, keberhasilan militer AS menembak jatuh rudal Korut akan membuat THAAD makin laku di pasaran.

Tapi ternyata rudal balistik yang diluncurkan Korut bahkan tidak terdeteksi oleh radar THAAD hingga terus melesat menuju lautan dan nyaris menghantam wilayah Rusia.

Untuk menutupi rasa malu akibat persenjataan antirudalnya tak berkutik, militer AS segera mengirimkan kapal perang antirudal paling mutakhir, MV Pasific Collector yang selama ini sudah mangkal di Jepang.

(Baca juga: Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Asalkan...)

Kapal perang MV Pasific memang dirancang secara khusus untuk menembak jatuh rudal lawan menggunakan sistem panduan satelit (GPS).

Cara kerjanya, ketika rudal balistik musuh sedang meluncur di udara dan terdeteksi oleh satelit, hasil pemindaian itu langsung terkirim ke kapal MV Pasific melalui sistem penerima berbentuk sejumlah antena.

Berdasar hasil pemindaian satelit yang sekaligus berfungsi sebagai pemandu sasaran, kapal MV Pasific segera meluncurkan rudal penangkis guna menjatuhkan rudal lawan yang sedang meluncur.

Dengan hadirnya MV Pasific di perairan sekitar Semenanjung Korea, AS tak mau kecolongan lagi ketika Korut secara diam-diam meluncurkan rudal bhalistiknya.