Penulis
Intisari-Online.com -Setelah beberapa minggu kawasan Semenanjung Korea yang dalam kondisi siap perang lumayan tenang, kini kembali tegang.
Tak lain dan tak bukan ini disebabkan oleh aktivitas Korea Utara meluncurkan rudal balistik lagi, pada Minggu (14/5) pagi.
Uji coba peluncuran rudal balistik yang bisa dimuati hulu nuklir itu tergolong sukses karena rudal bisa melesat pada ketinggian 2.000 km dan jatuh dekat perbatasan Rusia.
(Baca juga:ILOVEYOU, 1 dari 10 Virus Komputer Paling Berbahaya Sepanjang Sejarah Umat Manusia)
Pihak keamanan Rusia sempat mengaktifkan persenjataan antirudal namun tidak melepaskan satu tembakan pun untuk menghadang rudal balistik Korut yang diyakini merupakan rudal jenis baru tersebut.
Rudal balistik yang dilepaskan dari kawasan Sinuju ( Kusong) itu sempat meluncur selama 30 menit lalu melintasi Laut Jepang dan jatuh di perairan yang jaraknya hanya sekitar 60 mil dari perbatasan Rusia.
Uji coba peluncuran rudal balistik Korut langsung membuat negara-negara di kawasan Pasifik, khususnya Jepang menjadi tegang mengingat luncuran rudal balistik itu bisa menjangkau wilayahnya.
Militer AS juga termasuk yang menjadi tegang, karena luncuran rudal balistik Korut yang jatuh di perairan dekat perbatasan Rusia jaraknya sama dengan jarak Korut-Guam.
Guam merupakan salah satu pangkalan militer AS di kawasan Asia-Pasifik baik untuk menampung kapal-kapal perang maupun jet-jet tempur serta pesawat transpor.
(Baca juga:Moon Jae-in Jadi Presiden Baru Korsel, Perang Korea Jilid 2 Batal?)
Pemimpin Korut Kim Jong-un rupanya sengaja memelihara ketegangan di kawasan Semenanjung Korea, sekaligus menerapkan perang urat saraf berkepanjangan dengan strategi teror melalui uji coba peluncuran rudal balistik.
Kim Jong-un juga menunjukkan bahwa melalui uji coba peluncuran rudal balistik ini militer Korut bisa menyerang daratan Jepang, Rusia, Korsel, dan Guam kapan saja.
Uji coba peluncuran rudal balistik Korut dari sisi strategi militer bahkan membuktikan bahwa AS yang ingin menjatuhkan rudal balistik yang sedang meluncur menggunakan senjata anti rudal ternyata tidak terjadi.