Penulis
Intisari-Online.com—Apa yang ada di pikiran Anda saat melihat orang yang sering terlambat?
Pertama, kita akan berpikir dia orang yang cuek dan tidak menghargai waktu orang lain.
(Baca juga: Lebih Khawatirkan Anak Tidak Sarapan Dibanding Anak Terlambat Datang ke Sekolah!)
Kedua, kita berpikir bahwa dia pasti orang yang sial karena selalu saja ada penghalang untuk datang tepat waktu.
Kebiasaan terlambat alias telat ternyata tidak saja menggambarkan kedua hal itu, namun juga profil kepribadian orang tersebut.
Dilansir dari Huffington Post, orang yang sering telat umumnya dipengaruhi oleh sifat/karakter orang tersebut.
Tidak hanya itu, kadang-kadang keterlambatan pun bisa terjadi karena sesuatu yang di luar kontrol.
(Baca juga: Mulai dari Menahan Buang Air Kecil Sampai Kurang Tidur, Ini Dia Kebiasaan Buruk yang Merusak Ginjal)
Berikut ini adalah alasan mengapa kebiasaan terlambat menjangkiti seseorang.
1. Terlalu multitasking
Waktu akan cepat berlalu jika seseorang melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu.
Membuatnya tidak menyadari bahwa waktu berlalu begitu cepat.
Hal itu membuatnya tidak mampu memprediksi kapan waktu yang tepat untuk berangkat agar sampai tepat waktu.
Cara memperbaikinya: Menggunakan alarm di waktu sibuk, sebagai pengingat akan janji yang harus dipenuhi tepat waktu.
2. Jam biologis yang tak berfungsi
Setiap manusia memiliki jam biologis yang harusnya membantu seseorang untuk mengatur waktunya dengan baik. Jika seseorang selalu telat, bisa saja jam biologis itu mati alias tidak berfungsi.
Kita berpikir bahwa hanya akan menunda selama lima menit, namun ternyata waktu sudah berlalu 20 menit.
Cara memperbaikinya: Perbaiki kesadaran akan waktu dengan cara melatih diri mengenai kecepatan dan ketepatan.
Misalnya bermain games yang membutuhkan kecepatan waktu. Sehingga seseorang bisa melatih diri untuk membuat estimasi waktu.
3. Memiliki kepribadian tipe B
Orang yang cenderung terlambat biasanya juga meremehkan waktunya sendiri.
Dan kemungkinan besar yang perlu disalahkan adalah tipe kepribadiannya.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kepribadian tipe B, biasanya memiliki persepsi yang melenceng soal estimasi waktu. Berbeda dengan kepribadian tipe A yang lebih akurat soal waktu.
Cara memperbaikinya: Belajarlah untuk berempati! Tipikal orang tipe B adalah kurang mempertimbangkan orang lain.
Karena itu ia harus belajar lebih berempati. Misalnya membayangkan apa jadinya jika ia sendiri berada di posisi menunggu.
Tidak ada kata terlambat untuk berhenti terlambat!