Mengerikan! Ketika Tiga Veteran Perang Menceritakan Pengalaman Pertama Menghabisi Nyawa Orang

Moh Habib Asyhad

Penulis

tiga veteran perang menceritakan pengalaman pertama menghabisi nyawa orang

Intisari-Online.com -Perang dan pembunuhan, dua hal yang sepertinya akan selalu mengiringi perjalanan panjang sejarah umat manusia.

Perang, pada dasarnya memilikukan, tapi ia kerap dijadikan alat oleh negara untuk melanggengkan kekuasaan.

(Baca juga:Putri Duyung yang Sebenarnya Punya Air Mata yang Dipercaya Bisa Jadi Obat Perangsang Cinta)

Belum lama ini, dalam sebuah wawancara dengan The Cut, tiga veteran perang menceritakan pengalaman pertama menghabisi nyawa orang. Mengerikan!

Wawancara itu dimulai dengan sebuah pertanyaan sederhana, “Apakah Anda pernah membunuh orang?”

“Jam berapa?” jawab Lance, seorang penembah jitu dalam perang Kosovo 1998, simpel dan lugas.

“Setiap veteran perang berbagi cerita yang berbeda tentang momen kehidupan yang mereka jalani,” tulis Tribunnews.com.

Setiap orang tampaknya terpengaruh oleh kejadian penting, mereka menceritakan kisah mereka dengan jelas dan sederhana, namun ada banyak tatapan ke luar angkasa.

Salah satu cerita yang paling mengejutkan dan menyentuh adalah dari prajurit termuda dalam video tersebut, Josh.

Ia adalah penembak jitu di Afganistan.

“Kami berada di beberapa desa yang berbeda di Surobi, dekat Charbaron. Kami menembaki dua orang yang memegang senapan mesin yang lebih besar, seorang PKM, dan seorang pria lain memegang amunisi,” ungkap Josh.

“Mereka hanya berlari dari titik A ke titik B. Kami menembaki mereka. Dan mereka berada tepat di sebelah qalat. Qalat adalah rumah, seperti pondok lumpur kecil.

“Seorang wanita keluar.

“Anda tidak menembak wanita atau anak-anak di medan perang. Tapi kami melakukan yang kami bisa di momen itu. Kami melihat wanita itu mengambil senapan mesin, dan itu adalah isyaratnya, dan kami menyalakannya saja.”

(Josh menirukan gerakan menembak senapan mesin).

“Ada tiga dari kami dan kami baru saja melakukan tembakan dan terlihat darah menempel di dinding dan rasanya seperti, ‘Baiklah, kita mendapatkannya.’”

Josh berkesimpulan, betapa perangnya rumit secara moral.

(Baca juga:Unik Sekaligus Aneh, Dari 7,4 Miliar Orang di Seluruh Dunia, 5 Kota Ini Dihuni 1 Orang Saja)

Lonnie, yang bertugas sebagai angkatan darat dalam Perang Vietnam, memiliki pesan yang jelas setelah pengalaman perangnya.

“Dalam perang tidak ada pihak yang pantas mati, jujur saja,” ujar Lonnie.

Untuk lebih jelasnya, simak video wawancara berikut:

Artikel Terkait