Find Us On Social Media :

Para Perempuan Venezuela Jadi Pelacur di Kolombia Akibat Krisis Hebat di Negaranya

By Afif Khoirul M, Jumat, 24 Agustus 2018 | 10:15 WIB

Intisari-online.com - Sebelum mengalami hiperinflasi dan krisis hebat, sebenarnya  Venezuela adalah negara yang kaya raya.

Negara ini disebut memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, namun kekayaan tersebut justru menjadi bumerang mereka saat ini.

Keuntungan minyak Venezuela merupakan 95% dari pemasukan impor, dengan kata lain ketika harga minyak tinggi, banyak uang mengalir ke pemerintah Venezuela.

Begitu pula sebaliknya, ketika harga minyak anjlok maka celakalah mereka, sebab pada waktu itu Venezuela begitu bergantung pada pendapatan minyaknya.

Baca Juga : Ingin Memacu Adrenalin? Ini Beberapa Olahraga Ekstrem yang Menantang Maut

Uang yang mengalir banyak itu digunakan oleh presiden Hugo Chavez dan kelompok sosialis yang berkuasa tahun 2013 untuk membiayai program sosial.

Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan kelas sosial rakyat Venezuela.

Namun, ketika harga minyak anjlok tahun 2014, pemerintah Venezuela dihadapkan pada permasalahan ekonomi mereka.

Ketergantungan pada minyak telah membuat negara tersebut mengalami keruntuhan ekonomi bahkan hiperinflasi.

Baca Juga: 5 Jenis Aplikasi yang Berbahaya Untuk Android Kita, Segera Hapus!

Akibatnya rakyat Venezuela justru menderita dan mata uang mereka, Bolivar, tidak ada nilainya.

Bahkan, krisis hebat tersebut telah membuat para wanita di negeri tersebut terpaksa menjadi pekerja seks di Kolombia.

Disebuah rumah bordil di Kolombia misalnya, dipenuhi 60 wanita dan hanya ada dua orang Kolombia, sementara sisanya adalah orang Venezuela.