Foto Jatuh Tanpa Sebab Bisa Menjadi Pertanda Kematian Orang dalam Foto Tersebut, Benarkah?

Moh Habib Asyhad

Penulis

Foto yang jatuh tanpa sebab dianggap sebagai pertanda kematian

Intisari-Online.com – Menurut kisah-kisah hantu, dalam kepercayaan tradisional Skandinavia kuno, diyakini juga bahwa manusia memiliki pengikut, yaitu roh yang juga bisa mati seperti pemiliknya.

Keberadaan roh ini muncul bersamaan dengan kelahiran seseorang ke dunia dan hilang pada saat ia mati. Kepercayaan ini juga meyakini, saat roh ganda itu memanifestasikan wujudnya, berarti kematian sudah dekat.

Sejumlah laporan yang mendukung pandangan itu umumnya berupa hantu dari orang hidup yang menampilkan diri menjelang kematian pada keluarga dekat atau sahabatnya.

(Baca juga:Dari “Badak dan Ikan” hingga “Sehabis Cukur”: Inilah Kesalahan Konyol Request Lagu di Radio yang akan Mengocok Perut Kita)

Sebaliknya, seseorang bisa pula melihat hantunya sendiri tak lama sebelum ia berpulang.

Menurut tradisi Eropa, jika hantu itu muncul di malam hari maka kematian itu akan segara terjadi, lain halnya bila terlihat di pagi atau siang hari.Cukup cocok juga dengan kisah nyata yang dialami Ibu Sri di awal tulisan ini.

Tak kurang dari orang-orang terkenal rupanya menghadapi pengalaman mengerikan ini menjelang kematiannya. Ratu Elizabeth I, misalnya, sempat terkejut ketika memergoki dirinya terbaring di ranjang kematiannya dengan tubuh kisut dan pucat persis sebelum ia mangkat.

Goethe dan penyair Shelley juga mendapat kesempatan melihat hantu kematian mereka.

Ratu Chaterina Agung, penguasa tunggal Rusia di abad XVIII, bahkan sempat bereaksi dengan sikap penuh kuasa seorang tsarina, dengan memerintahkan para pengawal untuk menembak roh gandanya ketika roh itu datang mendekatinya.

Pendapat kuno tentang manusia ganda sebenarnya termasuk jugaadalah takhayul tentang foto yang jatuh. Berhubung potret dipandang menyimpan roh ganda dari orang yang dipotret, jadi, foto yang jatuh tanpa sebab bisa dipandang sebagai pertanda kematian akan datang bagi si tokoh dalam potret.

Ada pula tradisi yang mungkin hingga sekarang di beberapa daerah masih dipertahankah. Saat sebuah keluarga berduka cita, semua cermin di dalam rumah akan ditutupi kain.

(Baca juga:Teori Konspirasi Menyebut Vladimir Putin adalah Drakula yang Abadi?)

Ini berakar dari kepercayaan, agar roh ganda (berupa bayangan) dari yang masih hidup tidak sampai terpantulkan dalam cermin itu. Atau roh ganda itu akan dibawa oleh hantu yang meninggal ke alam baka.

Namuri-benar tidaknya keberadaan roh ganda sebenarnya masih dipertentangkan, bahkan jadi objek telaah dan riset yang cukup giat.

Diantaranya ada peneliti dunia supranatural modern yang melihat hantu melulu sebagai proyeksi pemikiran, ketimbang sebagai roh ganda sesungguhnya. Percaya atau tidak?