Nahas, Kelinci Raksasa yang Dijual dengan Harga Super Mahal dan Pernah Masuk Guinness Record Itu Tewas dalam Penerbangan London-Chicago

Moh Habib Asyhad

Penulis

Kelinci raksasa

Intisari-Online.com -Seekor kelinci raksasa dengan panjang hampir 1 meter bernama Simon sedianya akan dibeli oleh seorang penyayang binatang di Chicago, Amerika Serikat.

Pemilik kucing itu bernama Annete Edwards, warga London, Inggris.

Simon, yang pernah masuk rekor Guinness Book dan masih berusia 10 bulan, benar-benar dalam kondisi sehat saat ditawar oleh si pembeli dari AS itu.

(Baca juga:HABRINK/1, Agen CIA dari Indonesia untuk Memata-matai Uni Soviet)

Hingga…

Simon akhirnya diterbangkan oleh Annete menggunakan pesawat United Airliness transbenua dengan jalur penerbanganLondon- Chicago, AS.

United Airlines sendiri merupakan pesawat transpor yang menyediakan kargo untuk mengangkut binatang dan diawasi oleh tim yang ahli merawat binatang.

Tapi ketika pesawat United Airlines mendarat di Bandara International O’Hare, Chicago, si kelinci raksasa Simon ternyata ditemukan sudah dalam kondisi mati di kandangnya.

Annete jelas sangat kecewa karena Simon yang akan dibeli dengan harga mahal ternyata malah mati.

Annete pun kebingungan, kenapa Simon yang semula sehat-sehat saja waktu berangkat dari Bandara Heathrow pada Rabu (19/4) mati begitu tiba di Chicago.

Pihak United Airlinessendiri menyatakan “kesedihan yang mendalam” atas matinya Simon, tapi tidak bisa memberi alasan yang pasti.

Yang jelas para awak United Airlines yang bertugas mengawasi para binatang yang diangkut kargo selalu bekerja maksimal dan memperlakukan hewan yang diangkut sebagai “barang penting”.

(Baca juga:Bukan Aktor Film Amerika apalagi Pemeran Drama Korea, Inilah Bintang Film Terbesar di Dunia Menurut Forbes)

Namun mengangkut binatang menggunakan penerbangan jarak jauh memang mengandung resiko, termasuk risiko kematian.

Menurut Air Tavel Consumer Report (ATCR) Departemen Transportasi AS, selama tahun 2016, hewan yang diangkut pesawat komersil mencapai jumlah 523.743 ekor.

Dari jumlah itu, 26 ekor hewan mati ketika dalam penerbangan.

Jadi jika dihitung memakai prosentase kematian hewan yang diangkut menggunakan pesawat komersil jumlahnya termasuk sangat kecil.