Intisari-Online.com – Aksi suporter Jepang yang memungut puntung rokok dan membuangnya ke tempat sampah di komplek Stadion Gelora Bung Karno jadi viral.
Foto-foto itu telah diunggah ke media sosial dan dibagikan oleh banyak warganet.
Sebelumnya, aksi bersih-bersih suporter Jepang ini juga pernah kita saksikan dalam gelaran pesta sepakbola World Cup 2018 di Rusia pada Juni 2018 kemarin.
Tentu saja, aksi bersih-bersih ini mendapat pujian dari warga Indonesia dan juga banyak warga internasional.
Mereka mengapresiasi kebersihan dan kedisiplinan warga Jepang yang mereka lakukan di mana saja ini.
Lalu dari kapan warga Jepang belajar kebersihan dan kedisiplinan seperti ini?
Jawabannya adalah sejak TK!
Di Jepang, pendidikan prasekolah atau pendidikan sebelum masuk Sekolah Dasar (SD) ada dua macam, yaitu hoikuen/child care, serta youchien/kindergarten.
Pendidikan prasekolah bukan kewajiban, namun lebih dari 95% anak-anak 3-6 tahun di Jepang mengikutinya.
Jika tidak ke hoikuen atau youchien, anak-anak akan mengikuti berbagai kegiatan untuk anak-anak yang diselenggarakan pemerintah lokal, organisasi nirlaba, kominkan community center atau taman bermain.
Pendaftaran murid baru di youchien berlangsung sekitar Oktober, tapi sejak beberapa bulan sebelumnya calon murid baru dapat mengikuti semacam trial (hiokoko) di youchien.
Jadwalnya sebulan sekali, sekitar satu jam. Awal tahun pelajaran sendiri berlangsung April.