Penulis
Intisari-online.com -Belakanganini mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak ramai diperbincangkan setelah dirinya tersangkut skandal mega korupsi.
Bahkan Najib dituding sebagai oknum yang membuat perekonomian Malaysia bangkrut seperti sekarang ini.
Istri Najib, Rosmah Mansor disebut-sebut juga ikut andil dalam kasus mega korupsi tersebut.
ApalagiRosmah Mansor dikenal memiliki gaya hidup glamourdan suka mengoleksi barang-barang mewah.
Pada Mei 2018, PolisiMalaysia menggeledah tiga apartemen mewah milik keluarga Najib Razak di Kuala Lumpur.
Setidaknya, polisi menemukan 248 kotak yang berisi tas mewah dan 72 tas berisi perhiasan dan uang tunai yang diduga milik Rosmah Mansor.
Rosmah memang gemarmembeli tas merek Birkin dan barang mewah dari brand-brand terkenal seperti Gucci, Prada, dll.
Menurut harian Straitstimes, setiap tasnya berharga sekitar 12.000 dollar AS (sekitar Rp175 Juta), itupun baru tas yang termurah.
Sedangkan tas termahalnya bisa mencapai 300.000 dollar AS (sekitar Rp4 Milliar).
Pada tahun 2015, Rosmah juga sempat membuat kehebohan dengan membeli tas Birkin yang terbuat dari kulit buaya seharga 200.000 dollar AS (sekitar Rp2 Milliar)
Baca Juga :Selain Malaysia, Inilah 5 Negara yang Terancam Bangkrut Pada 2018 Nanti
Berdasarkan data-data yang diperoleh, saat penggrebekan oleh anggota sayap pemuda, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), ditemukan setidaknya 50 tas Birkin.
Tas-tas mewah lain seperti dari merek Gucci, Channel, Prada juga disita bersama dengan jam tangan mewah termasuk di antaranya :
Rolex seharga 181.000 dollar AS (sekitar Rp2,6 Milliar) dan Patek Philippe seharga $AS24.400 (sekitar Rp355 Juta).
Barang-barang tersebut selanjutnya disita oleh pihak kepolisian dan dicurigai sebagai bentuk pencucian uang.
Polisi juga mengambil tindakan untuk membongkar brankas milik Najib Razak yang belum dibuka selama 20 Tahun.
Dalam penyelidikan tersebut polisi menemukan berlian yang diduga milik Rosmah Mansor senilai 23 juta dollar AS (sekitar Rp335 Milliar), bersamaan dengan dana yang diduga berasal dari 1MBD.
1MBD sendiri adalah lembaga investasi Malaysia yang dijadikan otoritas investasi untuk mengembangkan sektor minyak di Terenggau, salah satu negara bagian Malaysia.
Namun dana yang masuk justru berputar arah, dan masuk ke kantong pribadi Najib Razak yang dituduh telah melakukan mega korupsi yang berujung pada kebangkrutan negara.
Akibatnya kini, Malaysia dalam ancaman kebangkrutan dan ditaksir menghadapi utang sebesar1.087 triliun ringgit (sekitar Rp3.500 triliun) pada 31 Desember 2017.