Find Us On Social Media :

Kasus Rem Blong yang Menyebabkan Tabrakan Maut di Puncak: Inilah yang Menyebabkan Rem Blong

By Moh Habib Asyhad, Senin, 24 April 2017 | 17:00 WIB

Ilustrasi: res sistem udara

Intisari-Online.com - Tanjakan Selarong di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor bisa dibilang jalur tengkorak. Sudah sering terjadi kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata karena rem blong.

Misalnya pada 2016, tepatnya Minggu (14/2/2016), saat bus bernopol F 7575 WM tengah melaju dari arah Puncak menuju Jakarta. 

Diduga mengalami rem blong bus kemudian kehilangan kendali dan menabrak empat mobil serta dua motor di depannya.

Terakhir, pada Sabtu (22/4/2016) saat sebuah bus pariwisata HS mengalami rem blong dan menabrak 12 kendaraan bermotor di depannya. Dalam tabrakan maut di Puncak ini, korban tewas tercatat empat orang dan belasan luka-luka.

Dari arah Puncak, Tanjakan Selarong menjadi turunan panjang dan curam terakhir sebelum melewati Jembatan Gadog, menanjak sedikit dan turunan landai sebelum sampai Simpang Gadog.

Sebagai turunan terakhir, maka rem sudah dipaksa bekerja selama beberapa waktu dan ini berisiko menyebabkan rem blong.

Soalnya, berbeda dengan kendaraan kecil (baik yang bermesin diesel atau bensin), bus dan truk yang bermesin diesel punya putaran mesin lebih rendah.

"Karena putaran mesin yang rendah maka kita tidak bisa menggunakan engine brake dengan cara turun gigi pada saat mengurangi kecepatan seperti kendaraan kecil," kata Yuswadi, seorang pemerhati bus dan angkutan berat, kepada Tabloid Otomotif.

Yuswadi menambahkan bahwa ada beberapa penyebab rem blong. Di antaranya kebocoran pada sistem rem, baik pada saluran hidraulis maupun saluran udara. Lalu permukaan sepatu rem yang mengeras akibat panas berlebihan.

Umumnya, setiap bus dan truk bermesin diesel dilengkapi petunjuk berupa stiker untuk mencegah terjadinya engine overruning.

Penggunaan rem secara terus menerus untuk mengurangi kecepatan akan berakibat timbulnya panas yang berlebihan pada sistem rem.

Untuk mencegah kecelakaan dari sisi ini, maka perawatan rem seharusnya dilakukan dengan akurat. Baik pemeriksaan keausan, kebocoran, pembersihan dan penyetelan kampas rem dan brake drum secara periodik dan rutin.