Find Us On Social Media :

8 Fakta Satudarah, Geng Motor Bikinan Orang Indonesia yang Paling Ditakuti di Eropa

By Adrie Saputra, Kamis, 16 Agustus 2018 | 19:30 WIB

Initisari-Online.com - Hampir setiap negara memiliki gangster atau yang kita kenal dengan sebutan geng.

Nah, beberapa hari terakhir muncul geng motor asal Indonesia yang menjadi kicauan publik bernama geng motor Satudarah.

Rupanya mereka adalah geng motor yang ditakuti oleh orang Eropa.

Penasaran? Berikut 8 fakta dari geng motor ini.

Baca juga: 56 Tahun Kartosoewirjo Divonis Mati: Tangis Bung Karno saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Sahabatnya Sendiri

1. Asal usul

Geng motor ini rupanya memiliki cerita perjalanan yang panjang.

Mengutip dari motorplus, rupanya geng motor ini berasalah dari Belanda namun pendirinya orang Indonesia.

Geng motor ini berdiri dari tahun 90-an dan didirikan oleh orang Ambon yang tinggal di Belanda beserta dua rekannya asal Belanda.

Awalnya seorang pendiri Satudarah ingin gabung ke club motor dan ditolak.

Para pendiri ini kemudian mendeklarasikan club motor baru yang bernama Satudarah.

2. Makna nama Satudarah

Alasan pemberian nama Satudarah karena mayoritas pendirinya memiliki darah keturunan yang sama yaitu dari Ambon dan Suriname dan menyukai dunia motor.

Satudarah sendiri berasal dari istilah orang maluku,yaitu 'Katong satu dara' atau jika dibahasa Indonesiakan 'Kita satu darah' atau 'Kita bersaudara'.

Baca juga: Masih Suka Nekat Ajak Anak Nonton Film Dewasa di Bioskop? Ini Dampaknya

3. Makna logo Geng Satudarah

Logo Satudarah bergambar dua kepala Indian yang berbeda warna dan berlawanan arah.

Logo ini memiliki arti keseragaman antar sesama anggota namun tetap dalam satu kesatuan.

4. Persebaran

Satudarah MC sudah tersebar di berbagai negara di dunia, seperti di Australia (Brisbane, Adelaide, Sydney, Northern NSW), Belgia (District 9, Brabant, Limburg, Liege, Hainaut, Ardennes, Lakeside), Kanada (Toronto), Curacao, Jerman, Denmark, Prancis (Reunion, Riviera), Indonesia (Bali, Bogor, Depok, Maluku, Padang, Aceh, Jakarta).

5. Musuh abadi

Satudarah mempunyai musuh abadi yaitu Hell’s Angel.

Geng motor yang satu ini juga tidak kalah terkenalnya dengan Satudarah.

Beberapa kali anggota dari Satudarah dan Hell’s Angel terlibat keributan.

6. Jejak kerusuhan

Setahun lalu, tepatnya pada bulan Agustus 2016, Geng Satudarah pernah ribut di sebuah klub malam, Pyramid Club di Denpasar, Bali.

Mengutip dari Tribun Bali, keributan itu terjadi antara anggota geng motor Satudarah dengan pihak manajemen Klub serta pengunjung yang berada di tempat tersebut.

Keributan terjadi hingga pukul 05.30 Wita setelah mereka mabuk-mabukan.

Keributan dibenarkan Kombes Hadi Purnomo, Kapolresta Denpasar saat itu.

Alasan keributan adalah oknum geng motor Satudarah meminta ‎untuk kembali menenggak minuman keras, namun dilarang oleh manajemen Pyramid Club.

Perseteruan itu dilatar belakangi masalah perorangan dan bukan antar klub motor atau kelompok.

Selain di dalam negeri geng motor ini juga mempunyai catatan kriminalitas yang sangat berjibun.

Mengutip dari Tribunnews, geng motor ini melakukan kriminalitas mulai dari perdagangan senjata ilegal, perdagangan obat terlarang, pembunuhan, pelanggaran lalu lintas, dan sederet catatan kriminalitas lainnya.

Baca juga: Harapan Bung Karno Kalau Bendera Pusaka Sudah Terlalu Usang dan Tidak Bisa Dikibarkan Lagi

7. Pembubaran

Akibat kekhawatiran pihak kepolisian Australia dengan sederet tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh geng motor Satudarah, geng motor ini akhirnya dibubarkan.

Pembubaran ini sudah terjadi sejak 11 Januari 2016.

8. Geng Satudarah di Indonesia

Di Indonesia, geng motor Satudarah nampaknya juga sangat berkembang.

Namun geng motor ini mengklaim bahwa dirinya jarang melakukan tindakan kriminal seperti yang ada di luar negeri.

Seperti yang terlihat dalam artikel berjudul 'Perkenalkan Kami Satudarah Jakarta, Beda' di website Rules, Skills, Attitude. Bahkan Satu Darah di Indonesia ini ikut serta dalam mengkampanyekan tertib lalu lintas dan safety riding. 

Baca juga: Xtra Card Diklaim Bisa Kurangi Tagihan Listrik, Kementerian ESDM: Tidak Logis