Penulis
Intisari-Online.com- Secara fisik, batu-batuan ini tidak jauh berbeda dengan batuan lain pada umumnya.
Namun jika Anda memukulnya, mereka akan mengeluarkan bunyi yang nyaring dan unik sekali menyerupai suara gamelan.
Juga dikenal sebagai batuan nyaring, batu-batu ini dapat ditemukan di berbagai lokasi di Ringing Rocks Park, Southeastern Pennsylvania.
Kelompok batuan misterius yang paling sering dikunjungi pengunjung adalah yang terletak di Upper Black Eddy dekat Sungai Delaware.
Baca Juga:Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Tak Peduli dengan Penampilan
Dikelilingi oleh hutan lebat dan air terjun megah, area batu-batuan merdu ini dapat ditemui di kawasan itu.
Karena kemampuannya yang unik ini, JJ Ott dari Masyarakat Sejarah Buckwampum pun pada bulan Juni 1890 pernah melakukan konser bebatuan pertama dalam sejarah.
Menurut Natural History Magazine, Ott “memainkan beberapa pilihan musik” sambil ditemani oleh band.
Pertunjukan ini menyoroti musikalitas alami dari bebatuan yang dia susun menjadi satu skala oktaf.
Baca Juga:Waspadalah, Pada 15-18 Agustus Gelombang Tinggi Akan Menerpa Indonesia
Sejak pertunjukan Ott, situs ini telah menarik musisi lain untuk satang.
Seperti grup perkusi instrumental, Square Peg Round Hole, yang merekam lagu asli menggunakan batu-batuan.
Pada 1965, ahli geologi Richard Faas melakukan berbagai tes laboratorium atas bebatuan misterius ini.
Namun, alih-alih mendapatkan jawaban, Faas sepertinya memiliki lebih pertanyaan tentang misteri ini.
Baca Juga:Anggota Paskibra Meninggal Dunia karena Jantung, Ini 6 Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda
Seperti, jika batu-batu itu semua terbuat dari diabas, basalt vulkanik yang tinggi kandungan besi dan aluminium, lalu mengapa hanya beberapa cincin batu saja?
Dan karena diabas adalah substansi yang sama dengan kerak Bumi, apakah ini berarti bahwa Bumi adalah satu lonceng raksasa?
Satu teori menyatakan bahwa ketika Benua Pangea bergeser sekitar 300 tahun yang lalu, gunung mengikis dan mengakibatkan sedimen yang menetap.
Magma berhasil naik ke permukaan dan menyimpan sejumlah besar diabas ke dalam tanah dalam prosesnya.
Para ilmuwan percaya bahwa batu-batu itu diciptakan dari siklus pembekuan.
Baca Juga:Demi Habisi Pasukan Nazi, Sniper Wanita Rusia Harus ‘Tidur’ Bersama Mayat Selama Berhari-hari