Find Us On Social Media :

Korea Utara Memang Hanya Ancam AS, Tapi Bisa Jadi Justru Korea Selatan yang Dijatuhi Bom Nuklir

By Agustinus Winardi, Rabu, 12 April 2017 | 17:20 WIB

Pasukan Korut siap tempur hadapi ancaman AS

Intisari-Online.com - Ambisi Presiden AS Donald Trump untuk menyerang Korea Utara sesungguhnya sudah memicu Perang Korea yang kedua.

(Baca juga: Siap Hadapi Gempuran AS ke Korea Utara, China Kerahkan 150 Ribu Pasukan ke Perbatasan)

Pernyataan Trump yang terang-terangan akan segera menyerang Korut persis seperti militer AS telah menggempur Suriah itu efeknya sangat serius.

Secara militer, pernyataan Trump sebenarnya juga merupakan perintah terhadap kekuatan tempur AS di seluruh dunia untuk siaga.

Pernyataan Trump yang akan melakukan aksi militer ke Korut tanpa atau dengan bantuan China, di sisi lain juga sudah membuat baik militer Korut maupun Korsel dalam kondisi siap menarik picu senjata.

(Baca juga: Gara-gara Pilot Sulit Membedakan Nama Kota, Pesawat Berisi Delegasi Olimpiade Nyasar di Korea Utara)

Pasalnya sampai saat ini antara Korut dan Korsel sejatinya masih dalam keadaan perang.

Perang Korea (1950-1953) yang mengakibatkan tewasnya ratusan ribu personel pasukan dari kedua pihak hanya berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian perdamaian.

Para pemimpin AS terdahulu seperti Presiden Barrack Obama dan George W Bush, untuk menangani Korut yang gencar mengembangkan senjata nuklir selalu menerapkan ‘’politik kesabaran’’.

Tujuannya agar menghentikan Korut dalam program nuklirnya melalui resolusi PBB. Jika AS harus bertindak secara militer pun atas resolusi PBB. Bukan keputusan tunggal seperti dilakukan Trump.

(Baca juga: Modal Nekat Militer Dan Intelijen Korea Utara)

Ambisi Trump untuk menggempur Korut, yang saat ini dikhawatirkan betul oleh Rusia, jelas mencerminkan tindakan tunggal AS.