Find Us On Social Media :

Kebohongan Bangsa Viking: Menjual Tanduk Unicorn Sekaligus Kegunaan Magisnya

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 11 Agustus 2018 | 22:00 WIB

Karena paus ini hanya hidup di ujung utara, orang Viking mampu mengeksploitasi legenda unicorn dan keyakinan bahwa tanduk narwhale memiliki sifat magis.

Pada Abad Pertengahan, orang-orang percaya bahwa tanduk unicorn memiliki sifat magis.

Dikatakan bahwa cangkir yang diukir dari tanduk unicorn akan melindungi orang yang meminumnya.

Mereka tidak pernah bisa diracuni, karena cangkir itu menetralisir racun yang ditempatkan di dalamnya.

Baca Juga: Bukan Hoaks, Tupperware Bisa Digadaikan di Pegadaian Hingga Senilai Rp500 Ribu

Tanduk itu juga diklaim dapat menyembuhkan melankolis atau depresi.

Ratu Elizabeth I bahkan menerima ukiran taring narwhale berlapis permata yang dihargai (sekitar £ 4-5 juta hari ini atau setara dengan Rp 74-92 miliar).

Baca Juga: Ritual Pernikahan Viking, Harus Ada Saksi Saat Pasangan Berhubungan Intim di Malam Pertama

Sir Humphrey Gilbert yang memberikan tanduk itu mengatakan bahwa itu berasal dari unicorn laut.

Tidak seperti paus migrasi yang sering dilihat oleh para pelaut, narwhale hanya hidup di Kutub Utara.

Sehingga kebohongan tidak akan terungkap hingga para naturalis dan petualang Eropa melakukan perjalanan ke utara dan menyaksikan narwhale di lingkungan alamnya.

Bangsa Viking mengembangkan sebuah legenda tentang produk alami dan berhasil menjadikannya sungguh berharga.

Legenda memang, bagaimanapun, masih ada saat ini, untuk setiap unicorn yang digambarkan dalam buku cerita anak memiliki tanduk spiral di tengah kepalanya!

Baca Juga: Bukan Ramuan Magis, di Zaman Dahulu 'Darah Naga' Dikenal Obat yang Mujarab