Intisari-Online.Com – Sudah saatnya berhenti bersenang-senang. Orang-orang kaya saat ini lebih senang memamerkan kesibukan mereka di kantor dibanding menghabiskan uang untuk foya-foya.
Menurut laporan dari Journal of Consumer Research, selfie di tempat eksotis kalah dengan gaya hidup “tanpa liburan”. Pada studi ini, diketahui bahwa, jika dahulu orang-orang kaya digambarkan dengan seringnya mereka berlibur ke tempat mewah, saat ini, gaya hidup penuh kesibukan merupakan simbol status kekayaan dan kesuksesan yang baru bagi warga Amerika.
Para peneliti melakukan survei kepada warga Amerika dan Italia untuk membandingkan kaitan antara pekerjaan, rekreasi dan status ekonomi. Sementara orang Italia membagi tradisi yang sama – di mana orang kaya dan sukses dilihat dari seberapa sering menghabiskan uang, warga Amerika justru kebalikannya. Orang yang sangat sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk rekreasi dan menghabiskan uang justru dianggap memiliki status ekonomi yang lebih tinggi.
Hal ini menjelaskan alasan mengapa 55% warga Amerika tidak mengambil cuti liburan mereka. Atau, mereka memanfaatkannya, tapi tetap bekerja selama liburan meskipun mendapat komplain dari keluarganya.
Penelitian ini juga menemukan fakta bahwa orang-orang sibuk, senang membeli barang yang menunjukkan kesibukan mereka. Selain itu, menggunakan jasa pengiriman saat membeli makanan juga dianggap ‘simbol’ orang sukses. Sebab, saking sibuknya mereka tidak memiliki waktu untuk mengunjungi restoran atau kedai.
Meskipun begitu, pahami bahwa bekerja berlebihan berbahaya untuk diri kita. Sebuah studi menunjukkan bahwa produktivitas karyawa justru menurun setelah bekerja 50 jam dalam seminggu. Jadi, menambah jam kerja hingga 15 jam tidak menghasilkan apa pun kecuali stres. Kecuali, jika Anda memang hanya ingin terlihat sebagai ‘orang sibuk dan penting’.