Penulis
Intisari-Online.com- Rayyan Haries berasal dari Malaysia. Dulunya ia bekerja sebagai digital strategis. Namun pada akhir 2015, Haries meninggalkan itu semua dan pergi ke desa Skala Sikaminia, sebuah desa pesisir kecil di Pulau Lesbos, Yunani.
Daerah ini dihuni oleh para pengungsi dari daerah Timur Tengah. Setiap harinya ada sekitar 2.000 pengungsi yang datang.
Oleh sebab itu, Haries membuka sebuah dapur umum untuk para pengungsi ini. Bahkan ia juga menyiapkan makanan khas Timur Tengah kepada para pengungsi.
(Untuk Menangani Pemuda Borjuis yang Gemar Ngebut, Polisi Dubai Dibekali Mobil Super Car nan Mewah)
“Makanan saya mungkin tidak begitu enak tapi saya membuat makanan itu agar mereka merasa seperti di rumah mereka,” ucap Haries seperti dilansir mashable.com.
Setiap harinya Haries bangun pukul5 pagi. Lalu pergi ke tepi pantai untuk menyiapkan makanan pada jam 10 siang dan pulang ke rumahnya pada tengah malam.
Lalu apa yang membuat Harier melakukan ini semua?
Menurut Haries, ia datang ke sini karena melihat foto Aylan Kurdi, seorang balita Suriah yang tubuhnya ditemukan terdampar di sebuah pantai Turki pada September 2015.
(Pemuda China Ini Membuktikan Bahwa Cinta Sejati Tak Pernah Memandang Fisik)
Ia lalu menuliskan rencananyauntuk membuka dapur bagipengungsi di Facebook.
Haries mendapatkan dana sumbangan sekitar 1.000 Euro, mendapat sponsor maskapai penerbangan, dan mendirikan dapur dalam waktu 3 minggu.
Kini, ia rutinmenyiapkan makanan untuk para pengungsi. Sekarang ada sekitar 200.000 pengungsi yang berada di desa nelayan ini.
“Makanan itu adalah harapan. Mereka ketakutan. Oleh karena itu aku memberi harapan kepada mereka agar bisa bangkit lagi,” tegas Haries.
Well, seperti kata pepatah, "Memberi Itu Terangkan Hati."