Find Us On Social Media :

Andai Bom Nuklir Dijatuhkan di Monas, Jakarta Akan Menjadi Seperti Ini

By , Senin, 6 Agustus 2018 | 15:43 WIB

Nah, dampak bom atom tentu bukan hanya bagi mereka yang tewas atau terluka di sekitar "ground zero" tetapi juga warga lain di sekitarnya.

Baca juga: Inilah Iron Dome si Kubah 'Siluman' yang Melindungi Israel, Benarkah Tak Bisa Ditembus?

Untuk bom atom berkekuatan 15 kiloton maka radius ledakannya akan sebesar 20 psi dan bisa dirasakan dalam area 340 meter persegi.

Dalam tekanan 20 psi, gedung dengan dinding beton akan mengalami kerusakan parah atau sebagian hancur. Dan dalam radius ini tingkat kematian mencapai 100 persen.

Sementara radius radiasi langsung mencapai 1,2 kilometer sehingga korban jika tak menerima perawatan medis segera maka 50-90 persen dari mereka akan tewas.

Proses kematian bisa memakan waktu beberapa jam hingga beberapa pekan. Dampak bom belum selesai, karena masih ada radiasi panas yang bisa mencapai jarak hampir 2 kilometer dan mengakibatkan luka bakar tingkat tiga.

Bisa dibayangkan jika bom yang dijatuhkan di kota New York bom-bom nuklir masa kini yang berkekuatan bisa 10 kali lipat dari bom Hiroshima dan Nagasaki.

Setelah mencoba "menghancurkan" New York, dengan bom Little Boy, kami mencoba simulasi ini di Jakarta. Namun, kami akan mencoba menggunakan B-83, yang menurut aplikasi Nukemap merupakan bom nuklir terbesar milik AS saat dengan kekuatan 1,2 megaton atau 1.200 kiloton.

Jika bom raksasa ini dijatuhkan tepat di kawasan Monumen Nasional maka korban tewas diperkirakan mencapai 2.338.520 jiwa.

Sementara korban luka diperkirakan tidak kurang dari 4,5 juta jiwa. Dan, warga di sekitar Monas, Kebon Sirih, Tugu Tani menjadi yang paling terdampak.

Sementara itu, dampak ledakan udara bisa mencapai kawasan Kelapa Gading, Rawangun, hingga sekitar Daan Mogot. Di kawasan ini sebagian besar kawasan permukiman hancur, korban luka para berjatuhan, dan korban tewas cukup banyak.

Baca juga: Takut Diselingkuhi? Ini Cara Mudah Menyadap Whatsapp Pasangan