Penulis
Intisari-Online.com -Beberapa hari belakangan, media sosial diramaikan dengan potongan foto seorang nenek meminta air panas untuk cucunya di gerbong restorasi sebuah kereta api. Foto itu menyebar dan mendapatkan respon beragam, sebagian besar menghujat pelayanan restorasi itu.
(Demi Kesembuhan Sang Cucu, Nenek Ini Rela Berjalan 450 Km)
Terkait hal ini, PT Reska selaku anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengurusi bidang usaha restorasi, meluruskan cerita yang viral di media sosial itu.
“Berbeda (ceritanya), terlalu berlebihan,” kata Kepala Humas PT Reska Nyoman Suardhita kepada Kompas.com, Sabtu (25/3).
Ia mengatakan, peristiwa sebenarnya adalah ketika sang nenek meminta air untuk menyeduh mie gelas untuk cucunya, petugas restorasi di kantin kereta sudah akan memberikan air panas yang diminta. Namun seorang penumpang lain bernama Salman Ramdani yang kemudian menuliskan cerita itu di akun Instagram-nya tiba-tiba emosi.
“Bapak itu tiba-tiba emosi dan marah-marah enggak jelas kata kru, terus menyuruh ibu itu foto sambil gendong cucunya,” kata Nyoman.
Masih menurut Nyoman, nenek itu kemudian jadi takut dan bingung. Nyoman membantah tiket Salman yang marah-marah itu sempat disita untuk jaminan. Tidak ada pula pencatatan identitas Salman.
(Sagiana Salchak, Gadis 4 Tahun Asal Siberia yang Menembus Badai Salju Menyelamatkan Kakek-Neneknya)
Nyoman mengatakan Salman sudah menghapus cerita ini di akun Instagramnya lantaran takut ada petugas PT KAI atau PT Reska yang dipecat.
Akibat viralnya cerita dramatis ini, Nyoman mengaku menegur petugas-petugasnya untuk menyampaikan standar operasional prosedur. Prosedur yang dimaksud adalah tidak boleh membawa makanan dari luar kereta.
“Penyampaian SOP ke penumpang nanti diperbaiki, takutnya ada orang yang salah mengerti,” kata Nyoman.