Find Us On Social Media :

Murid Sekolah Seharusnya Tak Boleh Duduk Seharian di Kelas!

By Ilham Pradipta M., Kamis, 23 Maret 2017 | 12:20 WIB

menemukan cara agar para siswa jadi lebih fokus dan berenergi di dalam kelas.

Intisari-Online.com – “Duduk dan tenang”. Kalimat singkat itu seakan telah menjadi mantra di setiap kelas.  Duduk, tenang, sambil mendengarkan guru menerangkan telah melekat dalam proses belajar mengajar di negara kita. Namun, tak demikian di suatu negara nan jauh di sana, AS.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Brian Gatens, pengawas sekolah di  Emerson, N.J, AS, menerapkan sistem baru dalam belajar mengajar di sekolahnya. Sebelumnya, proses belajar mengajar di sana tak ada ubahnya dengan negara kita. “Di sekolah, kami kadang-kadang mendorong mereka (siswa) untuk duduk diam sepanjang waktu,” ungkap Brian.

Banyak orang berpikir, khsusnya pihak sekolah, jika anak-anak berada di meja, diam dan menulis, maka kita akan mengira kalau mereka belajar dengan konsentrasi yang baik. Padahal, kenyataannya belum tentu seperti itu. “Yang kita temukan adalaha active time (belajar sambil beraktivitas) dapat memberikan energi pada otak mereka dan membuatnya lebih produktif,” jelas Brian.

(Kelainan Gen Buat Anak Malas Sekolah)

Menurut laporan dari Institute of Medicine pada 2013, para siswa yang lebih aktif menunjukkan perhatian yang lebih besar. Tak hanya itu, mereka juga lebih cepat dalam hal pengelolahan kognitif. Bahkan, memiliki hasil tes standar akademik yang lebih baik daripada siswa yang kurang aktif. Wow! 

Menurut Jesper Fritz, dari Skane University Hospital di Malmo, Swedia, aktivitas fisik bisa menjadi kesempatan bagi sekolah untuk mejadi sekolah yang berkinerja tinggi.

Hal itu senada dengan pendapat James F. Sallis, profesor di Family Medicine and Public Health di University of California, AS. “Aktivitas membantu otak dalam banyak cara,” jelasnya. Ia menambahkan, belajar sambil beraktivitas bisa merangsang pembuluh darah di otak untuk mendukung lebih banyak kinerja sel-sel otak.  

Tom Hernandez, Direktur Hubungan Masyarakat dari Plainfield School District di Illinois mengatakan, undang-undang negara kini memberikan kelas pendidikan jasmani harian. Tujuannya untuk menyegarkan dan mengisi ulang energi para siswa.

Program ini nantinya bisa dilakukan tiga sampai lima kali sehari. Nantinya, guru-guru dapat menyisihkan waktu beberapa menit untuk mengajak siswa melakukan aktivitas tersebut. Gerakannya tak rumit-rumit. Boleh dibilang olahraga mini. Mulai dari pemanasan, gerakan inti (contohnya melibatkan gerakan bisbol, bola basket, dll.) hingga mendinginan.

Julie Goldstein, kepala sekolah di Breakthrough Magnet School in Hartford, Conn, AS, mengaku, aktivitas ini mudah diterapkan bagi oleh para guru dan mudah diikuti oleh para siswa. Hasilnya? “Membantu mereka fokus dan lebih berenergi di dalam kelas,” ungkap Julie.

Hmm, ide menarik untuk ditiru, bukan?