Find Us On Social Media :

Tak Hanya Manusia, Gajah di Flores Juga Tumbuh Menyusut, Kok Bisa?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 5 Agustus 2018 | 10:30 WIB

Intisari-Online.com - Pada 2003, para peneliti di pulau Flores, Indonesia, menemukan fosil spesies Homo floresiensis (manusia kecil dengan otak seukuran simpanse).

Mereka sempat berpikir bahwa spesies ini merupakan hasil kawin silang antara manusia modern yang lebih tinggi dan Homo floresiensis yang pendek.

Namun 15 tahun kemudian, studi tentang DNA menjawab bahwa asumsi itu salah.

Lebih jauh, studi mengungkap bahwa manusia (hominin) terlebih dahulu tiba di Flores dan kemudian tumbuh menyusut lebih pendek.

Baca Juga: Perilaku 'Sadis' Raja-raja Mataram saat Meminta Berkah dari Nyai Roro Kidul

Namun tak hanya berlaku bagi manusia, penelitian lain menunjukkan bahwa gajah juga tiba di Flores dua kali, dan dua kali pula spesies ini berevolusi menjadi kurcaci.

Jadi, kekuatan misterius apa yang ada di Flores sehingga dapat mengecilkan tubuh?

Dilansir dari New York Times, Kamis (2/8/2018), ketika fosil Homo floresiensis pertama kali yang diperkirakan berusia 13.000 terungkap, beberapa peneliti mengidentifikasinya sebagai tulang milik manusia modern dengan gangguan pertumbuhan.

Sementara yang lain berpendapat, itu adalah evolusi dari Homo erectus yang lebih tinggi.

Pada 2007, Herawati Sudoyo, seorang ahli genetika di Institut Eijkman untuk Biologi Molekuler di Indonesia membawa sampel fosil Homo floresiensis ke Dr. Green di Jerman untuk diteliti.

Kemudian mereka ungkap bahwa Neanderthal melakukan kawin silang dengan 1% DNA manusia non-Afrika berasal dari hominin yang hilang.

Para peneliti juga menemukan spesies denisovan, yakni cabang hominin yang terpisah.

Denisovan dan manusia juga melakukan kawin silang.