Find Us On Social Media :

Lurah di Banyuwangi Selamat dari Upaya Pembunuhan Setelah Pura-pura Mati, Ini Kronologinya

By Intisari Online, Kamis, 2 Agustus 2018 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com - Wilujeng Esti Utami (53), lurah Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, ditemukan warga nyaris tenggelam di Sungai Sere di Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam (31/7/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Dari pemeriksaan sementara pihak kepolisian, diketahui bahwa Ibu Lurah dijemput oleh tersangka Agus Siswanto, warga Kecamatan Muncar, Selasa (31/7/2018) sekitar pukul 12.00 WIB di kantor Kelurahan Penataban, dengan mengunakan mobil Hyundai warna silver milik tersangka.

Mereka berencana menemui Gus Maki, ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi dengan membawa uang tunai Rp60 juta.

Sebelum menjemput Ibu Lurah, Agus sempat meneleponnya dan mengatakan bahwa Gus Maki membutuhkan uang Rp60 juta.

Baca juga: Kahiyang Ayu Melahirkan: Ini Kisaran Biaya Operasi Caesar di RSIA YPK Mandiri

Bahkan Agus meminta seorang rekannya yang berinisial S untuk mengaku kepada Ibu Lurah sebagai Gus Makki melalui telepon seluler.

Agus dan Ibu Lurah kemudian berencana menuju ke Pondok Pesantren Blokagung untuk menyerahkan uang tersebut.

Namun ternyata Agus tidak langsung menuju ke Blokagung, namun malah membawa keliling Ibu Lurah hingga ke Kalibaru.

"Dalam perjalanan, tersangka meminta Ibu Lurah melempar uang ke kursi belakang dan Ibu Lurah menolak. Saat itu tersangka mulai memukul korban di bagian kepala menggunakan palu yang sudah disiapkan pelaku di dalam mobil," jelas Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawan kepada sejumlah wartawan, Rabu (1/8/2018).

Baca juga: Hidup Ala La Sape, Rela Tak Makan dan Berutang Demi Pakai Baju Merek Ternama

Selain itu tersangka juga sempat menakut-nakuti korban dengan pistol mainan sejenis FN yang bagian gagangnya dipukulkan ke wajah dan tubuh korban.

Setelah dipukuli, korban kemudian pura-pura mati dan oleh tersangka tangan dan kakinya diikat serta kepalanya ditutup dengan plastik lalu tubuh Ibu Lurah diceburkan ke sungai dan dtinggal.

Agus membawa tas ransel milik Ibu Lurah yang berisi uang Rp60 juta, kuitansi dan surat pernyataan Agus yang telah meminjam uang sebesar Rp40 juta kepada Ibu Lurah, serta sebuah telepon seluler.