Penulis
Intisari-Online.com- Anderson Giles, seorang pensiunan profesor di Universitas Maine di Presque Isle sedang dalam misi ekspedisi.
Dibiayai oleh Richard Portillo (mantan marinir), Giles memimpin ekspedisi menjelajahi lokasi pertempuran Perang Dunia II di Papua Nugini dan Kepulauan Solomon selama musim panas 2015 lalu.
Selain itu, Giles memang telah bekerja selama lebih dari dua puluh tahun untuk mencatat sejarah Perang Dunia II di Pasifik.
Salah satu tempat yang dikunjunginya ialah pulau Bougainville, Papua Nugini.
Baca Juga:6 Foto Mengerikan yang Pernah Tertangkap Oleh Kamera 'Drone'
Yakni tempat Jenderal Jepang, Isokuru Yamamoto tewas ketika pesawat pengebom bermesin kembar yang ditungganginya, Mitsubishi B4M "Betty" ditembak jatuh.
Yamamoto adalah komandan Armada Gabungan Jepang.
Dia merancang serangan terhadap Pearl Harbor dan dianggap sebagai salah satu perencana strategis teratas dalam militer Jepang.
Baca Juga:Mampu Telan Kapal hingga Pesawat, 'Kekuatan Ajaib' Segitiga Bermuda kini Terungkap
Akhirnya tim mencapai lokasi puing-puing setelah menempuh perjalanan sejauh 24km dalam hutan yang panas.
Saat berjalan di dekat tempat Yamamoto duduk ketika pesawat menyentuh tanah, Giles melihat sesuatu berkilau di lumpur.
Giles mengambilnya dan menemukan bahwa benda itu adalah sebuah gigi emas.
Baca Juga:Libatkan Anak Sebagai Tumbal, Seperti Inilah Proses Ritual Pengorbanan di Suku Aztec
Menurut penelitian Giles, Yamamoto dibunuh oleh peluru berkaliber 50 ke rahangnya.
Dampak dari peluru itu akan menghancurkan gigi dan membunuhnya bahkan sebelum pesawat jatuh.
Tim mengembalikan gigi ke pabean Papua Nugini, namun setelah bernegosiasi selama setahun dan membayar sekitar Rp 200 juta, Portillo berhasil mengirim gigi emas tersebut ke AS.
Baca Juga:Inilah 10 Foto yang Menunjukkan 'Penampakan' Sesungguhnya, Tanpa Rekayasa!
Setelah diperiksa, para ahli setuju bahwa gigi itu merupakan spesimen langka dari era Perang Dunia II milik seseorang yang berstatus tinggi.
Para ahli juga menemukan bukti bahwa gigi telah dipisahkan dengan keras dari tubuh pemiliknya.
Menurut Giles, jika gigi itu benar milik Yamamoto maka mitos jenderal yang meninggal dengan damai terduduk di kursinya tak dapat dipercayai lagi.
Baca Juga:Sanggupkah 'Gigi Naga' Ini Perlambat Pergerakan Tank Besar pada PD I?
Ada peneliti di Jepang yang menelusuri catatan gigi Yamamoto.
Lebih jauh juga ada diskusi tentang kemungkinan pengujian untuk DNA.
Sayangnya, alih-alih tersenyum sebagian besar foto perwira militer Jepang menunjukkan ekspresi dingin.
Baca Juga:K-Wagen, Tank Raksasa Jerman yang Tak Pernah Sampai ke Medan Perang