Begini Rasanya Naik Pesawat Hercules TNI AU, Jika Mau Nyaman Mesti Bawa Bekal Air dan Penutup Telinga

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Terbang dengan pesawat Hercules berbeda dibandingkan menggunakan pesawat komersil yang sejuk dan nyaman yang dilayani para pramugiri ‘kinyis-kinyis’.

Intisari-Online.com -Pesawat angkut berat C-130 Hercules yang ada di Indonesia kebetulan semuanya milik TNI AU.

Pesawat ini terwadahi (Order of Battle) dalam Skuadron 31 yang berpangkalan di Lanud Halim Perdanakusuma dan Skadron 32 yang bermarkas di Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Karena merupakan pesawat angkut militer yang digunakan untuk kepentingan militer tidak hanya oleh TNI AU tapi juga digunakan oleh satuan-satuan TNI dan Polri lainnya, membuat warga sipil jarang yang memiliki kesempatan naik Hercules.

Tapi jika ingin sesekali mencoba naik Hercules, warga sipil bisa menghadiri acara-acara open house yang dilaksanakan tiap bulan April oleh TNI AU.

Acara open house itu biasanya untuk memperingati hari jadi TNI AU atau pada acara open house untuk memperingati hari jadi Skuadron 31 atau Skuadron 32.

Pada acara-acara open house itu biasanya diadakan joy flight (terbang gembira) menggunakan Hercules karena bisa mengangkut ratusan orang sekaligus.

Baca juga:Cerita Heroik Bapak TNI AU yang ketika Masih Jadi Tentara Belanda Pernah Menenggelamkan Kapal Perang Jepang

Tapi sejumlah warga sipil, khususnya keluarga besar TNI AU, para wartawan yang biasa meliput kegiatan TNI AU, para atlet yang menggeluti olahraga dirgantara (ordirga), termasuk warga sipil yang punya banyak kesempatan naik Hercules.

Terbang di dalam perut pesawat Hercules memang berbeda dibandingkan penerbangan menggunakan pesawat komersil yang sejuk dan nyaman serta dilayani oleh para pramugiri ‘kinyis-kinyis’.

Pasalnya terbang menggunakan Hercules yang dikenal sebagai pesawat serdadu dan bisa mengangkut barang lebih dari 20 ton memang jauh dari nyaman.

Begitu masuk ruangan kargo untuk menampung orang sekaligus penumpang tidak ada kursi berderat rapi yang siap diduduki.

Yang ada hanyalah kursi jaring menghadap ke samping dan dalam kondisi tertentu bisa dilipat menempel di dinding pesawat.

Baca juga:4 Jet Tempur TNI AU yang Meraung-raung di Atas Udara Yogyakarta Itu Tenyata Hendak Menjemput Api Asian Games dari India

Agar penumpang sekaligus barang bawaan tertata dengan tertib akan diatur oleh para load master dan provost TNI AU yang selalu ada dalam tiap penerbangan Hercules.

Intinya ketika naik Hercules para penumpang dikondisikan seperti mau berangkat perang dan harus siap dengan bekal serta logistik masing-masing.

Apalagi selama barang dan penumpang beratnya belum melebihi 20 ton, penumpang dan barang bawaan masih diperbolehkan masuk asal mau duduk mana saja di ruang kargo Hercules.

Dengan kondisi perut Hercules yang selalu penuh barang dan penumpang itu, masih perlu waktu sekitar 30 menit bagi Hercules untuk start engine (siap terbang).

Selama 30 menit empat mesin Hercules akan menyala dengan suara yang sangat bising dan sangat mengganggu gendang telinga.

Baca juga:TNI AU, Kekuatan Udara RI yang dari Sejarahnya Justru Dibesarkan oleh Negara yang Pernah Menjajah Indonesia

Para tentara yang naik Hercules biasanya mengantongi longsong peluru kaliber 9 mm untuk menutup telinga dengan cara disumpalkan.

Tapi jika memiliki ear phone dan dipasang saat Hercules sedang terbang juga lebih baik karena sepanjang penerbangan keempat mesinnya terus-menerus bersuara sangat bising.

Selama 30 menit menunggu mesin dipanaskan untuk persiapan lepas landas (take off), udara di perut Hercules menjadi sangat panas sehingga bisa menguras keringat para penumpangnya.

Oleh karena itu berbekal air mineral lebih dari cukup sangat baik ketika sedang naik Hercules.

Apalagi Hercules sebagai pesawat serdadu tidak memiliki sistem pendingin.

Tapi setelah pada ketinggian normal (10 ribu kaki) udara di dalam ruangan Hercules akan terasa dingin seperti menggunakan AC.

Intinya siapa pun yang naik Hercules harus siap ‘sengsara’ karena Hercules juga tidak dilengkapi toilet.

Karena fasilitas toilet yang tersedia hanya berupa toilet portabel yang bisa digotong kemana-mana dan tidak semua penumpang tahu lokasi toilet itu.

Dalam kondisi kepepet jika Hercules sedang penuh penumpang, sebaiknya penumpang pria menyiapkan botol khusus untuk persiapan buang air kecil.

Pasalnya Hercules telah dilengkapi kain tirai hitam yang bisa digunakan untuk ‘bersembunyi’ bagi yang ingin menggunakan toilet portabel atau botol yang disiapkan secara khusus.

Tentu saja botol yang sudah dipakai untuk menampung kencing harus dibawa turun dan dibuang pada tempat sampah yang ada di lingkungan bandara.

Artikel Terkait