Modal Nekat Militer Dan Intelijen Korea Utara

Moh Habib Asyhad

Penulis

Rudal Nuklir Taepodong II Korea Utara

Intisari-Online.com -Kasus pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Kon Un, yakni Kim Jong Nam yang terjadi di Malaysia (13/2) masih menimbulkan polemik yang rumit.

Pemerintah Korut menuduh bahwa pelakunya orang Malaysia. Sebaliknya Malaysia juga menuduh pelaku adalah warga negara Korut.

Hubungan dua negara pun makin memanas disusul pengusiran duta besar masing-masing dan pencekalan baik warga Malaysia yang berada di Korut maupun warga Korea Utara di Malaysia.

Bagi negara manapun menghadapi militer dan intelijen Korut memang harus siap dengan sifat brutal dan nekat. Sebab di Korut sendiri kebrutalan dan kenekatan adalah menu sehari-hari.

Bagi warga Korut yang berani membangkang hukumannya adalah tembak mati di depan umum. Misalnya saja warga Korut berani mengambil balon propaganda yang diterbangkan oleh Korea Selatan (Korsel).

Balon udara yang berisi pesan perdamaian dan ajakan reunifikasi itu selalu dilampiri uang satu dollar AS. Tapi bagi warga Korut yang ketahuan mengambil pasti dihukum mati.

Demi menciptakan suasana teror dan brutal hukuman mati kadang dilakukan dengan menggunakan senapan mesin dan kanon penangkis serangan udara.

Jika pecah perang melawan Korsel misalnya. Angkatan Udara Korut tidak perlu mengerahkan jet-jet tempur moderen karena memang tidak punya.

Dengan jet-jet tempur tua yang di negara lain sudah dibesituakan seperti jet tempur MiG-15 UTI, MiG-19, Shenyang J-6, dan lainnya, kekuatan AU Korut sudah bisa memasuki wilayah Korsel dalam hitungan menit.

Jarak antara Korut dan Korsel memang tidak jauh karena hanya dibatasi oleh garis Demarkasi Militer di Panmunjom. Bisa dikatakan hanya selemparan batu.

Target serangan udara Korut juga sangat nekat. Yang penting semua pesawat dipenuhi bahan peledak dan kemudian dijatuhkan ke kawasan Korsel.

Soal pengembangan rudal nuklir seperti rudal Taepodong II yang konon bisa meluncur hingga jarak 8000 km juga mencerminkan kebrutalan dan kenekatan Korut.

Jika negara lain memiliki rudal nuklir untuk menciptakan efek gertakan sehingga menjadi negara yang disegani. Korut sama sekali tidak. Negara komunis yang tertutup ini ingin sekali menggunakan nuklirnya untuk menghancurkan negara lain.

Kenekatan Korut dengan rudal nuklirnya itu memang membuat pusing AS yang selalu merasa terancam. Tapi biasanya Korut menjadi jinak jika sudah diberi bahan pangan.

Artinya rudal nuklir yang selama ini sering digembar-gemborkan sukses diuji coba ternyata hanya digunakan untuk ‘’memalak’’ AS agar mau memberi bantuan pangan.

Apalagi warga Korut kerap dilanda kelaparan hebat. Pasalnya dana negara selalu tersedot untuk kepentingan militer dan membiayai proyek program nuklir.

Artikel Terkait