Find Us On Social Media :

Seorang Ayah Dijatuhi Hukuman Mati karena Tega Membunuh Dokter Kandungan, Rupanya Ini Motif Pembunuhan Kejamnya

By Adrie Saputra, Senin, 30 Juli 2018 | 13:45 WIB

Intisari-Online.com - Seorang ayah dari Provinsi Shandong, China, dijatuhi hukuman mati karena membunuh dokter, Li Baohua, yang bertugas di rumah sakit.

Chen Jianli (30), dihukum karena pembunuhan yang disengaja, itu terjadi setelah putrinya yang baru lahir meninggal dunia.

"Dia menusuk dokter untuk melampiaskan amarahnya di tempat umum dengan menggunakan cara yang kejam untuk membunuh personil medis yang tidak bersalah."
 
"Kami telah memberinya hukuman mati," kata pengadilan pada sebuah pernyataan hari Minggu.
 
 
Putri Chen lahir di sebuah rumah sakit di Laiwu pada Februari 2016.
 
"Bayi itu mengalami demam pada hari berikutnya dan dipindahkan ke bangsal anak untuk perawatan, tetapi malangnya dia meninggal," kata pengadilan.

Jaksa mengatakan ayah menyalahkan dokter Li yang dan rumah sakit atas kematian, ia meminta kompensasi dari keduanya dalam berbagai kesempatan. 

Ketika dia gagal, dia memutuskan untuk membalas dendam, kata pengadilan.

Suatu pagi di bulan Oktober 2016, Chen mengendarai sepeda motor ke rumah sakit. 

Di tengah perjalanan dia berhenti untuk membeli parang, kemudian dia sembunyikan di tas kanvas hijaunya. 

Begitu sampai di rumah sakit, dia langsung pergi ke bangsal anak di lantai lima dan menemukan Li sedang ada di ruang istirahat.

Dia mempertanyakan Li tentang kematian putrinya dan masalah kompensasi. 

Baca juga: Siapa Sangka 13 Bocah yang ketika Masih Kecil Begitu Lucu Ini saat Besar Menjadi 'Monster' Paling Jahat di Dunia

Ketika dokter tidak menjawab, Chen mengeluarkan parang dan memukuli Li di kepala saat dokter menjawab panggilan telepon.

Li meninggal di tempat kejadian, Chen ditahan oleh polisi di rumah sakit.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah serangan kekerasan terhadap dokter terjadi di seluruh negeri, menarik perhatian dari publik dan media.

Pihak yudisial mengatakan mereka telah meningkatkan upaya untuk menghukum para penyerang dan telah mengambil sikap toleransi nol terhadap kejahatan tersebut.