Find Us On Social Media :

Analisis Menunjukkan Bahwa Orang Aborigin Telah Hidup di Tempat yang Sama Selama 50.000 Tahun

By Lila Nathania, Sabtu, 11 Maret 2017 | 13:00 WIB

Fakta baru tentang suku ABorigin

Intisari-Online.com - Sebuah analisis terhadap sampel rambut orang-orang Aborigin menunjukkan fakta bahwa populasi suku ini tidak berpindah selama 50.000 tahun. Hasil studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature yang secara rinci menceritakan hubungan antara keluarga-keluarga suku Aborigin dengan komunitas setempat.

(Siapa Sangka, Makan Es Krim ketika Sarapan Bagus untuk Kesehatan Mental dan Kewaspadaan)

DNA yang ditemukan dalam sampel rambut itu membuat peneliti bisa melihat bagaimana rute pergerakan populasi suku Aborigin ini. Mereka tinggal di seluruh benua Australia dan sebagian wilayah Papua Nugini saat dua lempengan ini masih tergabung.

Selama puluhan ribu tahun, suku ini sempat melakukan migrasi selama beberapa saat. Namun, sebagian besar sisanya mereka habiskan dengan tinggal di tempat yang sama. Ini menunjukkan bahwa suku Aborigin memiliki sejarah yang sangat panjang di Australia. Bandingkan saja dengan sejarah di Eropa yang biasanya hanya berusia sekitar lima ribu tahun saja.

(Kepingin Pergi ke Toilet, Para Peneliti Malah Menemukan Situs Aborigin Tertua yang Ada)

Sejauh ini penelitian tentang suku Aborigin memang masih sangat terbas. Sebabnya adalah, pemerintah sangat melindungi suku ini. Dulu pernah ada kasus di masa seorang anak dari suku aborigin dan seluruh keluarganya diambil lalu dipindah ke tempat lain.

Mereka hidup menderita karena merasa diasingkan dari tempat tinggal aslinya. Sejak saat itu, hubungan masyarata modern dengan suku Aborigin sangat dibatasi. Untung saja berkat tes DNA ini para ilmuwan bisa menguak lebih banyak fakta tentang suku Aborigin.