Masih Mau Mengulangi Kesalahan David Nuno yang Tewas Gara-gara Memainkan Skip Challenge?

Moh Habib Asyhad

Penulis

David Nuno meninggal setelah memainkan skip challenge

Intisari-Online.com -Seorang remaja 15 tahun di California tewas setelah memainkan permainan pass out challenge—di Indonesia dikenal dengan skip challenge—pada 2012 lalu. Saat terjatuh karena kehilangan kesadaran, David Nuno tak sengaja menabrakkan wajahnya ke gelas kaca yang sukses melukai lehernya.

Dengan leher yang mengalami pendarahan hebat dan sedikit sisa tenaganya, David masih sempat meminta bantuan ayahnya yang kebetulan sedang berada di rumah. Tapi karena pendarahan hebat, nyawa David tetap tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

(Jangan Coba Ikut-ikutan Skip Challenge Jika Tidak Ingin Punya Masalah dengan Otak Anda)

Ironisnya, itu adalah percobaan pertamanya tak lama setelah melihat video serupa dari situs berbagi video YouTube.

Seorang polisi mengatakan bahwa David dan teman-temannya baru saja menonton video di YouTube tentang permainan pass out challenge. “Korban tampaknya melakukan apa yang ada di video itu, jatuh ke arah depan dan mendarat di gelas kaca yang berada di lantai,” ujar Kapten Polisi Chula Vista, California, Gary Wedge.

Tak ada manfaatnya menonton video seperti itu, tambah Wedge.

Beberapa hari setelah peristiwa itu, puluhan teman David membuat acara berkabung. Mereka berjalan beriringan dari Chula Vista Community Park menuju rumah keluarga Nuno. Di sela-sela perjalannya itu mereka menyesali perbuatan tak berguna itu, sebagian lain tidak percaya bahwa David meninggal dengan cara itu.

Malam itu mereka juga mengampanyekan tentang bahaya permainan pass out challenge atau skip challenge. “Ini bukan permainan, ini serius,” ujar Daud Hazel Valenzuela, salah satu sahabat David, tentang video pass out di YouTube.

David ternyata bukan orang pertama yang meninggal karena permainan pass out. Menurut psikiater David Cowell, seperti diberitakan oleh Daily Mail, permainan ini telah membunuh beberapa remaja beberapa tahun terakhir. Untuk itu, ia menyarankan para orangtua untuk terus waspada.

Pada 2010, misalnya. Dua gadis meninggal di wilayah Chicago setelah memainkan permainan ini. Bukan dengan menekan dada seperti yang dilakukan David, mereka menalikan tali di leher mereka—untuk mendapatkan efek pinsan sementara. Tapi karena tidak ada yang mengawasi, tali itu justru benar-benar membunuh mereka.

Jadi, masih mau mengulangi kesalahan David Nuno dan korban-korban lainnya?