Penulis
Intisari-Online.com - Ahed Tamimiyang menghabiskan delapan bulan di penjara karena menampar tentara telah dibebaskan dari penjara Israel pada hari Minggu (29/7).
Ahed berkata ingin melanjutkan perjuangannya untuk membela bangsanya, Palestina, sebagai pengacara.
Ahed menjadi pahlawan bagi warga Palestina setelah dia menendang dan menampar prajurit di luar rumahnya pada Desember lalu.
Remaja ini tinggal didesa Nabi Saleh, sebuah desa yang bertahun-tahun berkampanye melawan perampasan tanah oleh Israel, yang menyebabkan konfrontasi dengan militer Israel.
Baca Juga:Inilah 5 Foto yang Membingungkan: Bisakah Anda Menemukan Hewan-hewan yang Bersembunyi di Dalamnya?
Baca Juga:Motel Ini Dikritik Karena Sembunyikan Suami Peselingkuh dari Istrinya dan Dijadikan Iklan
Dengan mengenakan scarf motif hitam-putih khasnya ketika pulang ke rumah, Tamimi menyapa orang-orang yang menyambutnya.
Dia mendesak perjuangan lanjutan melawan pendudukan Israel.
Baca Juga:Ponsel Xiaomi Keluaran Terbaru Meledak, Lihat Foto-Fotonya yang Kini Beredar
Pada sebuah konferensi pers yang dilakukan kemudian, Tamimi berkata, "Saya akan melanjutkan kuliah universitas dan saya akan belajar hukum sehingga saya dapat mengatasi masalah negara saya di semua forum internasional dan mewakili permasalahan para tahanan."
"Penjara mengajari saya banyak hal, saya bisa mencari cara yang tepat untuk meyampaikan pesan tanah air saya."
Tamimi, yang berusia 16 tahun pada saat ditahan, menghadapi 12 dakwaan tetapi pada bulan Maret mengaku bersalah atas penyerangan.
Dia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara.
Palestina menginginkan Tepi Barat bersama dengan Yerusalem Timur dan Jalur Gaza kembali menjadi wilayah negara mereka.
Warga Palestina menganggap pemukiman Israel di Tepi Barat ilegal, sesuatu yang kemudian menjadi perselisihan dengan Israel.
Kasus Tamimi menarik perhatian global dan Amnesty Internasional mengatakan bahwa hukumannya bertentangan dengan hukum internasional.