Find Us On Social Media :

Setelah Liverpool, Kini Barcelona Menghadirkan Sejarah dalam Ajang Liga Champions

By Agus Surono, Kamis, 9 Maret 2017 | 16:00 WIB

Barcelona melumastkan PSG dengan skor 6 - 1

Intisari-Online.com - "Jangan tundukkan kepala kalian. Kita Liverpool. Kalian bermain untuk Liverpool. Jangan lupakan itu. Kalian harus tetap menegakkan kepala kalian untuk suporter. Kalian harus melakukkannya untuk mereka.

 "Kalian tak pantas menyebut kalian pemain Liverpool kalau kepala kalian tertunduk. Kalau kita menciptakan beberapa peluang, kita berpeluang bangkit dalam pertandingan ini. Percayalah kalian mampu melakukannya. Berikan kesempatan buat kalian sendiri untuk keluar sebagai pahlawan."

(Menikmati Barcelona di atas sadel sepeda.)

Itulah kalimat penyemangat dari pelatih Liverpool Rafael Benitez saat timnya ketinggalan 0 – 3 pada final Liga Champions 2005 di Stadion Olimpiade Kemal Ataturk, Istanbul, Turki, 25 Mei 2005. Hanya ada waktu sekitar 15 menit bagi Benitez merangkai kalimat penyemangat itu.

Hasilnya? Liverpool mampu menyamakan kedudukan 3 – 3 dan memaksa pertandingan berlanjut ke adu penalti. Laga akhirnya dimenangkan Liverpool setelah menang 3 – 2 dalam adu penalti.

(Lionel Messi pro-Zionis, isu yang dibuat-buat.)

Sekelumit kisah dramatis itu kini memperoleh “saingan” ketika FC Barcelona membalikkan keadaan yang banyak pengamat bilang mustahil dilakukan. Ya, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2016 – 2017, FC Barcelona digulung Paris Saint-Germain dengan empat gol tanpa balas.

Sejarah membuktikan, sulit untuk mewujudkan skenario membalikkan keadaan dari ketertinggalan empat gol. Tim-tim yang menderita kekalahan 0 – 5 pada partai pertama fase gugur kompetisi antarklub Eropa berakhir tragis. Dari 58 kali skor tercipta, tim yang kalah pada partai pertama selalu gagal melangkah ke babak selanjutnya.

Namun, seperti Benitez, pelatih Barcelona pun menyuntikkan semangat ke anak-anak asuhannya. “Kalau mereka bisa mencetak empat gol, kami mampu menciptakan enam. Kami tengah berada dalam performa bagus dan harus merasa percaya diri,” kata Luis Enrique, pelatih Barcelona seperti dikutip juara.net.

Sesumbar Enrique itu ternyata terwujud juga. Barcelona sanggup menggulung tim tamu 6 - 1. Mereka pun melenggang ke perempat final dengan mengantongi agregat 6-5.

(Tak kali ini saja Lionel Messi 'digunduli'.)

Kemenangan dramatis tersebut sekaligus menorehkan sejarah baru dalam sepak bola Eropa. Sang raksasa Catalan menjadi tim pertama yang mampu menang setelah kalah empat gol pada pertandingan pertama.