Find Us On Social Media :

Demi Lindungi 1,86 Miliar Penggunanya, Facebook Luncurkan Perangkat untuk Menandai Berita Hoax

By Andrew Bari Dianto, Rabu, 8 Maret 2017 | 10:32 WIB

Ilustrasi

Intisari-Online.com – Pesatnya arus informasi di era teknologi ini terkadang tidak sebanding dengan kedewasaan kita dalam mencerna sebuah berita. Alih-alih membaca beritanya terlebih dahulu dan memastikan kebenaran dari berita tersebut, kita biasanya langsung memencet tombol share.

Hal ini biasanya akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri, untuk itulah Facebook berusaha melindungi 1,86 milyar penggunanya dengan mengeluarkan penanda bagi berita palsu.

(Darimana Asal Kata Hoax?)

Fitur ini sebenarnya sudah diluncurkan beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada bulan Desember 2016, namun, pada saat itu fitur ini masih dalam tahap uji coba.

Meskipun begitu, fitur ini bukan berarti, tautan berita yang kita laporkan sebagai berita hoax akan langsung hilang, karena bukan cara seperti itu perangkat ini bekerja.

Pertama, setelah ada berita yang ditandai sebagai berita hoax, para penyidik di Facebook memilah-milah berita-berita tersebut, dan mengirimkannya ke situs-situs pengecek fakta, seperti Snopes.com, Politifact.com, and Factcheck.org.

Tahap kedua, jika pada akhirnya berita tersebut ditentukan sebagai berita hoax, berita tersebut akan tertanda sebagai berita hoax berikut tautan penjelasan mengapa berita itu ditandai sebagai berita hoax.

(Mudahnya Mengecek Sebuah Foto Hoax atau Bukan)

Menurut Facebook, seperti yang dikutip dari nbcnews.com, berita yang sudah ditandai hoax ini pun masih tetap bisa dibagikan, namun jika kita tetap ingin membagikan berita yang sudah ditandai tersebut, kita akan diingatkan oleh Facebook sebelum membagikannya.

Ketika membagikan berita yang sudah mendapat tanda tersebut pun, kemungkinannya untuk muncul akan lebih rendah di News Feed. Berita yang sudah ditandai ini juga tidak bisa dipromosikan dan dijadikan iklan di Facebook.

Seperti yang kita tahu, membuat berita hoax akan memberikan keuntungan besar bagi pembuat berita hoax, karena itulah Facebook berharap alat ini akan sangat membantu untuk memerangi berita hoax dari segi kebenaran sebuah berita, maupun segi keuntungan para pembuat berita hoax tersebut.

(Ketika Sekelompok Remaja Makedonia Meraup Ratusan Juta Rupiah dari Berita Hoax)

"Spammer mendulang uang dengan dengan cara berpura-pura sebagai situs berita terkenal, dan memposting berita hoax yang membuat orang tertarik untuk mengunjungi situs mereka, yang kebanyakan isi dari website mereka berupa iklan," kata Adam Mosseri, Wakil Presiden Manajemen Produk dari Facebook.