Find Us On Social Media :

Wajib Bangga, “Pasoa & Sang Pemberani” Film Animasi Dongeng Nusantara Buatan Siswa SMK Kudus

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 5 Maret 2017 | 17:30 WIB

Pasoa & Sang Pemberani

Intisari-Online.com - Indonesia sejatinya tak pernah kehilangan bakat terbaiknya. Setelah The Battle of Surabaya, kini muncul Pasoa & Sang Pemberani, sebuah film animasi dongeng Nusantara buatan para siswa dari SMK di Kudus. Film ini dibuat dalam bentuk tiga dimensi (3D).

Selama 15 bulan, seperti dilansir dari GNFI, 38 siswa kelas 10 dan 11 SMK Raden Umar Said bekerja keras merancang sebuah film animasi berlatar cerita rakyat khas Nusantara.

(Apel Nusantara Bersatu: Mengingatkan Kembali Keberagaman di Indonesia)

“Pembuatan film animasi 3D merupakan sebuah proses produksi yang sangat rumit dan membutuhkan keahlian tinggi. Pasoa dan Sang Pemberani telah melalui proses produksi yang cukup panjang dan hasilnya memuaskan,” ujar Daniel Harjanto, technical advisor RUS Animation Studia, Jumat, 24 Februari 2017, di Jakarta.

Untuk membuat film ini, para siswa ini menggunakan studio professional dan menggunakan software yang digunakan di film animasi luar. Dengan begitu, gambar animasi 3D yang dihasilkan pun berkualitas baik, baik dari segi teknik grafis, animasi, visual effect, maupun tata suara.

Simak trailer berikut ini:

Para animator luar negeri pun dihadirkan khusus untuk membuat film ini lebih sempurna.  Beberapa di antaranya adalah Woody Woodman dari Walt Disney Animation Studio yang memberikan pembelajaran via online dan Masami Obari.

Pasoa & Sasng Pemberani bercerita tentang kearifan lokal Nusantara. Pasoa, sebagai karakter utama, merupakan seekor hewan mitos yang digambarkan sebagai gabungan hewan khas Indonesia yang tugasnya melindungi kelestarian lingkungan dan kekayaan hayati Nusantaranya. Ia ditemani seorang pemuda pemberani bernama Amet Mude.

Karakter lain yang ikut bermain adalah Karun, Sang Penyumpit, dan Punai Anai. Film ini diharapkan bisa membuat generasi Indonesia bisa menghargai dan menjaga kelestarian alam sekaligus memperkenalkan budaya dongeng tradisional yang berakar dari masyarakat.