Bagaimana Orang-orang Israel Mendominasi Perbudakan Sejak Zaman Kuno Hingga Era Modern?

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com - Perbudakan mungkin adalah sesuatu yang telah dilarang pada era modern ini.

Namun, pada kenyatanya baik tampak maupun tidak, hal itu akan terus ada meskipun Anda tidak mengetahui hal itu.

Diperkirakan perbudakan telah muncul sejak zaman kuno seperti Mesopotamia dan Hammurabi tahun 1860 SM.

Orang Yahudi, Israel, disebutkan juga berpartisipasi dalam perdagangan budak trans-Atlantik, meski mereka tidak pernah mendominasi hal itu.

Baca Juga :Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'

Peran beberapa orang Yahudi yang bermain dalam perdagangan budak Atlantik, baik sebagai pedagang dan sebagai pemilik budak, telah lama diakui oleh para sejarawan.

Namun tuduhan dalam beberapa dekade terakhir bahwa orang Yahudi memainkan peran yang tidak proporsional dalam perbudakan orang Afrika-Amerika.

Meski tuduhan dan fakta tersebut terus ditutup-tutupi tetap saja menjadi topik paling kontroversial dalam sejarah perbudakan.

Seorang sejarawan di John Jay dari College New York City melaporkan bahwa pada tahun 1790, orang-orang Yahudi memiliki total 93 budak.

Baca Juga :Israel Jadi Negara Apartheid, Hanya Orang Yahudi yang Punya Hak di Sana dan Yerusalem Jadi Ibukotanya

Sejumlah orang kaya Yahudi terlibat dalam perdagangan budak di Amerika, beberapa sebagai pemilik kapal yang mengimpor budak dan yang lain sebagai agen yang menjualnya kembali.

Selain itu, beberapa orang Yahudi terlibat dalam perdagangan di berbagai koloni Karibia Eropa.

Alexandre Lindo, seorang Yahudi kelahiran Perancis yang menjadi pedagang kaya di Jamaika pada akhir abad ke-18, adalah penjual budak besar di pulau itu.

Hal itu mungkin adalah catatan sejarah di mana orang Yahudi Israel memiliki andil dalam perdagangan budak dunia meski fakta tersebut masih ditutup-tutupi.

Lalu bagaimana perbudakan muncul pada era modern di Israel?

Baca Juga :Banyak Surat untuk Tuhan, Inilah 9 Fakta Negara Israel yang Jarang Diketahui Publik Indonesia

Beberapa studi lain juga menunjukkan bagaimana pada era modern ini perbudakan masih ada. Misalnya sebuah catatan pada tahun 2013Israel memiliki sebanyak 8.500 budak.

Hal itu diungkapkan oleh sebuahtudi komprehensif baru tentang perbudakan di seluruh dunia.

Israel menempatkan 111 dari 162 negara pemilik budak dalam Global Slavery Index, yang diterbitkan oleh Australian Walk Free Foundation.

Mauritania ditemukan memiliki masalah perbudakan paling serius.

Menurut penelitian, survei dari negara-demi-negara pertama, Israel memiliki 7.700 hingga 8.500 budak.

Baca Juga :Pedang 'Sakti' Bercabang 7 Ini Dianggap Tak Ternilai, Apa Sih Istimewanya?

Tren perbudakan di Israel didorong oleh perdagangan seks dan perdagangan manusia.

Ada 15.000 pelacur di Israel, mereka memasuki profesi ini pada usia rata-rata 14 tahun Ujar Rebecca Hughes dari Satuan Tugas ATZUM tentang Perdagangan Manusia seperti dikutip melalui Times Of Israel.

"Pada 1990-an Israel didirikan sebagai negara tujuan untuk perdagangan, dan korban perdagangan seks internasional telah menggantikan pasar lokal," tulis Hughes.

"Perdagangan manusia di Israel sedang booming dan menghasilkan antara setengah miliar hingga tiga perempat miliar dolar setahun."

"Itu adalah pasar yang sangat diinginkan untuk pedagang karena pembelian layanan seksual, masih legal di Israel. "

"Sepanjang tahun 1990 para pedagang manusia bertindak dengan bebas hukuman dan, menurut Hotline untuk Pekerja Migran, menyelundupkan 3.000 perempuan setiap tahun ke Israel,"tambahnya.

Menurut indeks, ada hampir 30 juta orang terjebak dalam perbudakan di seluruh dunia.

Artikel Terkait