Find Us On Social Media :

Terlibat Skandal Pelanggaran Privasi dan Tewasnya Seorang Warga India, Facebook Rugi Rp2.000-an Triliun

By Intisari Online, Kamis, 26 Juli 2018 | 12:09 WIB

Intisari-Online.com - Saham Facebook Inc ambrol hingga sedalam 24% pada perdagangan setelah bursa tutup (after hours) hari Rabu (26/7).

Pasar khawatir dampak masalah privasi pada bisnis Facebook setelah petingginya memperingatkan bahwa pertumbuhan pendapatan akan melambat bersama dengan kenaikan biaya.

Harga saham yang jatuh merontokkan kapitalisasi pasar Facebook hingga ambles US$150 miliar dalam waktu kurang dari dua jam di perdagangan after hours.

Sekadar catatan, perdagangan after hours adalah perdagangan setelah jam bursa normal tutup.

Baca juga: (Foto) Inilah 15 Iklan Zaman Dulu yang Unik dan Lucu, Termasuk Iklan Botol Cebok dan Jamu Habis Beranak

Beberapa bursa saham dunia menyelenggarakan perdagangan seperti ini, termasuk bursa saham New York (NYSE).

Perusahaan ini memperingatkan investor bakal terjadi lompatan besar biaya karena upaya mereka mengatasi kekhawatiran tentang penanganan privasi pengguna yang buruk serta memantau postingan pengguna.

Total pengeluaran pada kuartal kedua melonjak menjadi US$ 7,4 miliar, naik 50% dibandingkan dengan tahun lalu.

"Tingkat pertumbuhan pendapatan total kami akan terus berkurang pada paruh kedua tahun 2018. Kami memperkirakan tingkat pertumbuhan pendapatan kami menurun dengan persentase satu digit lebih tinggi dari kuartal sebelumnya secara berurutan di Q3 dan Q4," kata Chief Financial Officer David Wehner.

Baca juga: Bagai 'Peti Mati Terbang,' Semua Penumpang dan Awak Pesawat Ini Ditemukan Mengudara dalam Kondisi Tak Bernyawa

Biaya diperkirakan tumbuh 50% menjadi 60% dibandingkan dengan tahun lalu karena perusahaan ini berinvestasi dalam keamanan, pemasaran, dan akuisisi konten, katanya.

"Selama beberapa tahun ke depan, kami akan mengantisipasi bahwa margin operasi kami akan cenderung menuju pertengahan 30-an pada basis persentase," kata Wehner, menambahkan bahwa margin akan turun selama lebih dari dua tahun.

Sedakar pembanding, margin operasi Facebook turun menjadi 44% pada kuartal kedua dari 47% tahun lalu.