Find Us On Social Media :

Ingin Berfoto dengan ‘Background’ Ikon Raja Ampat Ini? Tak Hanya Kamera, Siapkan Juga Fisik Anda

By Ade Sulaeman, Sabtu, 25 Februari 2017 | 16:00 WIB

Perjalanan turun semakin menguji kekuatan dan kelenturan tubuh.

Intisari-Online.com - Hari itu hi-lite tur kami adalah mengunjungi KARS Heritage di P. Wayag. Ini salah satu ikon Raja Ampat, jadi menurut Mato, guide kami, kami harus melihatnya.

"Tanjakan di bawah santailah, tak seberapa. Yang di atas, menuju puncak, agak berat," katanya. Ketinggiannya sekitar 60 m. Maka saya memutuskan akan mencoba dan lihat dulu.

(Sebelum Sarapan, Baiknya Mengonsumsi Minuman Ini Supaya Racun dalam Tubuh Kita Hilang)

Begitu tiba di pantainya, kami melepas sepatu, turun dari perahu, nyebur ke air, berjalan ke pantai kering, mengenakan lagi sepatu kami karena segera akan trekking. Ternyata kemiringan tanjakannya sekitar 60o tanpa tangga. Kami harus berpegangan pada pepohonan dan berjalan di atas akar-akar pohon.

Hanya sejauh sekitar 25 m, saya menyerah. Saya tahu, lutut yang pernah cedera ini protes. Saya pun membiarkan kawan-kawan seperjalanan meneruskan tanpa saya.

(Raja Ampat Surga yang Jujur yang Masih Menanti Saatnya Makmur)

Untung ada satu orang lagi yang juga senasib. Kami pun turun berdua. Perjalanan turun terasa lebih berat, dan benar saja begitu tiba di bawah, lutut kiri saya mulai terasa ngilu.

Sekitar satu jam kemudian baru mereka turun kembali dengan wajah lelah namun segar puas. Dari sana kami meninggalkan P. Wayag dan baru di perairannya saya melihat betapa indahnya perairan dengan dasar batu Kars itu.

Pulau-pulaunya yang hijau tua seperti tebaran zamrud di atas permukaan batu giok. Dengan memendam rasa kecewa, saya minta rekan memotret saya di atas perahu dengan latar belakang pemandangan di perairan Wayag. Untuk obat kecewa.

(Pagi Hari di Raja Ampat, Sajian Audio-Visual yang Mempesona Jiwa)

Tetapi belakangan memandangi foto-foto yang dibuat oleh rekan-rekan seperjalanan, "Widihhh, sungguh mission impossible -la untuk saya!"

Jelaslah, bagi siapa pun yang secara fisik masih prima, memanjat bukit di P. Wayag yang menurut anak saya, "Okelah", akan memberikan kepuasan bukan main di puncaknya.