Penulis
Intisari-Online.com -70 tahun yang lalu, persisnya 72 tahun yang lalu, foto pertama Bumi dari luar angkasa berhasil diambil.
Penampakannya tentu saja tak sejelas sekarang mengingat teknologi yang digunakan waktu itu belum secanggih sekarang.
Benar, gambar itu benar-benar tampak sederhana.
Diambil dari rokert V2 buatan Nazi bertanggal 24 Oktober 1946, foto hitam putih itu menunjukkan awan tipis menyelimuti planet biru ini.
Baca juga:NASA: Jika Gunung Agung Meletus, Maka Itu Berita Bahagia Bagi Kehidupan Umat Manusia
Foto itu diambil dari jarak 105 km (65 mil) dari Bumi menggunakan roket yang diluncurkan dari White Sands Missile Range, jauh sebelum Sputnik lepas landas ke luar angkasa pada 1957.
Tanpa diketahui oleh para ilmuwan Amerika dan insinyur yang meluncurkan roket, foto Bumi itu merupakan foto bumi dari luar angkasa pertama yang pernah dilakukan.
Dan lebih penting dari itu, ini menjadi salah satu temuan paling penting untuk penerbangan luar angkasa.
Sejak itu, gambar Bumi menjadi bagian tak terpisahkan dari misi luar angkasa, baik untuk pemerintah maupun swasta.
Memotret Bumi dari luar angkasa bukan hanya untuk melacak kondisi cuaca atau sebagai mata-mata.
Lebih jauh ke depan, foto ini sangat berguna, misalnya, untuk aplikasi seperti Google Earth.
Baca juga:Tidak Hanya di Indonesia, Asgardia, Negara Luar Angkasa Pertama Dunia Juga Lakukan Pilkada
Beberapa instansi juga menggunakan potret Bumi dari luar angkasa untuk melacak beredaan penebangan hutan ilegal atau area kemiskinan.
Kita tahu, NASA dan berbagai lembaga antariksa lainnya di seantero Bumi mengawasi planet kita dari luar sana menggunakan beragam alat.
Alat-alat itu dilengkapi kamera khusus yang dirancang untuk memancau cuaca dan sistem lainnya yang ada di muka Bumi.
Lebih dari itu, sejak 1946 orang-orang berbondong-bondong pergi ke luar angkasa untuk melihat penampakan Bumi, meski hanya sekilas.
“Berada di luar angkasa selama satu tahun, Anda akan mendapatkan perspektif lain dalam melihat Bumi. Baik perubahan musimnya, atau kondisi pencahayaan yang meneranginya,” ujar mantan astronot NASA Scott Kelly.
Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah ia kembali dari International Space Station, dalam kunjungannya ke Gedung Putih, dua tahun yang lalu.
Menurut beberapa orang, melihat Bumi dari luar angkasa adalah pengalaman transformatif.
Baca juga:Karena Salah Ketik, Misi Satelit Uni Soviet ke Orbit Mars Berantakan
“Melihat ke bawah ke arah Bumi dan Anda melihat garis yang memisahkan siang dan malam bergerak perlahan-lahan di sekujur planet, badai di cakrawala menutupi bayang-bayang selama Matahari tenggelam, dan melihat Bumi hidup lagi dan Anda melihat lampu dari kota-kota,” kenang mantan astronot NASA Ron Garan dalam sebuah film pendek.
Cara pandang berbeda terhadap Bumi itu, bahkan masih terbawa ketika orang-orang itu turun kembali ke Bumi.