Tekan Biaya Perawatan Kesehatan, Banyak Perusahaan Mulai Galakkan Larangan Merokok

Moh Habib Asyhad

Penulis

Serius mau berhenti merokok? Ikuti tips berikut ini di hari pertama yang sulit

Intisari-Online.com - Di masa lalu, perusahaan tidak ambil pusing dengan karyawannya yang merokok. Namun kini, semakin banyak rumah sakit dan perusahaan lainnya yang mulai menerapkan kebijakan anti-rokok bagi karyawan. Alasannya, ingin meningkatkan produktivitas pekerja, mengurangi biaya perawatan kesehatan, dan mendorong kehidupan yang lebih sehat.

Baca juga: Ini Dia Cara Bimbim Berhenti Merokok

Aturan baru ini pada dasarnya memperlakukan rokok seperti narkotika ilegal. Para karyawan dan pelamar kerja harus bersih dari nikotin dan akan dites urine untuk nikotin. Apabila terbukti merokok, maka proses rekrutment akan diberhentikan.

Sayangnya, aturan itu menuai perdebatan, termasuk di kalangan mereka yang anti-tembakau. Pasalnya, kebijakan itu telah mengganggu pengusaha dalam mencampuri kehidupan pribadi untuk melarang kebiasaan yang legal di mata hukum.

“Bila banyak perusahaan yang mengadopsi kebijakan itu, maka akan sulit bagi perokok untuk menemukan pekerjaan dan akan banyak konsekuensinya,” kata Dr Michael Siegel, profesor Boston University School of Public Health.

Baca juga: Daftar Teratas Penyakit yang Habiskan Dana BPJS Berasal dari Rokok

Lebih dari setengah negara di dunia menolak larangan perokok. Meski demikian, jumlah perusahaan yang mulai mengadopsi aturan karyawan perokok telah didorong oleh lonjakan minat kalangan penyedia kesehatan, akademisi, ahli sumber daya manusia, dan lawan tembakau.

Artikel Terkait